jpnn.com - JOMBANG - KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) khawatir Nahdlatul Ulama (NU) lama-kelamaan akan kehilangan roh jihadnya. Hal itu disampaikannya saat konferensi pers di Media Center Muktamar, di SMAN 1 Jombang, Minggu (2/8).
Pernyataan tersebut muncul karena pihaknya mendengar informasi terkait adanya iming-iming terhadap peserta muktamirin oleh oknum tertentu. Sehingga dia meminta tindakan-tindakan pragmatis seperti itu segera dihentikan.
BACA JUGA: Tersangka Korupsi Ini Sarankan Polisi-Jaksa tak Harus Pimpin KPK
"Jangan iming-imingi muktamirin, menjanjikan sesuatu. Saya harapkan untuk stop itu. NU pelan-pelan hilang roh jihadnya, yang ada sikap pragmatisme. Ini yang harus kita lawan. Kalau mau pragmatis masuk partai saja," katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, itu juga meminta panitia tidak diskriminatif dan siapapun peserta muktamar boleh mendatangi muktamar, tanpa ada syarat. Ini terkait penerapan sistem AHWA yang ditawarkan pada peserta muktamirin.
BACA JUGA: Muktamar NU Diwarnai Isu Ratusan Peserta Diculik
"Sebagian besar bilang AHWA itu musyawarah mufakat. Saya sendiri setuju tapi terserah muktamirin. Serahkan ke muktamar yang menentukan. Mari kita perbaiki NU, ini aset Indonesia. Jangan sampai NU dikotori dengan praktik yang gak baik, misalnya money politik. Hentikanlah. Jangan manfaatkan NU untuk kepentingan pribadi atau kelompok," tegasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Gus Sholah: Jangan Bicara AHWA Dulu
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baru Dimulai, Pleno Tatib Muktamar NU Panas
Redaktur : Tim Redaksi