Bahkan, saat dia tiba di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng pukul 13.30, para santri langsung menyerbu untuk berebut bersalaman dengannya. Sampai-sampai petugas kewalahan menghalau.
Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah sendiri menilai bahwa JK merupakan tokoh yang langka sekarang ini. Sebab, meski JK sudah berusia 70 tahun, masih banyak orang yang menunggu kiprahnya di kancah nasional.
Malah, menurut Gus Solah, JK memiliki kualifikasi sebagai pemimpin yang dibutuhkan bangsa Indonesia sekarang ini. Yakni, sosok pemimpin yang berpengalaman, berani, adil, tegas, dan jujur. "Sebenarnya Pak JK ke Tebuireng hanya silaturahmi dan ziarah. Tapi, kalau ditanya masalah dukungan pilpres, saya mendukung Pak JK," kata Gus Solah.
Jika Gus Solah cenderung blak-blakan, tidak demikian halnya dengan JK. Pria berkumis tipis itu enggan mengumbar komentar ketika dihujani pertanyaan seputar pencalonannya. "Saya masih menunggu waktu yang tepat," ucap dia.
Begitu pula saat dikonfirmasi soal wacana duet capres-cawapres dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pria berdarah Makassar itu hanya menjawab pendek. "Wah, belum itu. Sekali lagi, tunggu saja waktunya," ujar JK sembari mengumbar senyum.
JK juga membantah anggapan bahwa kunjungannya kemarin dilakukan dalam rangka mengail dukungan pesantren untuk pencalonannya. "Ini silaturahmi biasa. Saya sudah seperti keluarga sendiri dengan pesantren," tuturnya.
Sebelum mengunjungi Ponpes Tebuireng, JK menghadiri wisuda STAIBU Tambakberas, lalu bersilaturahmi dengan pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Masjid Jamik Baitul Mukminin. Itu dilakukan dalam kapasitas JK sebagai ketua DMI pusat. (jif/abi/jpnn/c11/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MPR: 2014 Momentum Rumuskan Visi Baru
Redaktur : Tim Redaksi