Gus Yaqut: Ansor Jamin Biaya Pendidikan Anak Miftahul Huda

Rabu, 24 Januari 2018 – 18:14 WIB
Ketua Umum GP Ansor Cholil Qoumas saat mengunjungi rumah almarhum Miftahul Huda di Desa Tahunan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (23/1) malam. Foto: GP Ansor

jpnn.com, GROBOGAN - Gerakan Pemuda Ansor menunjukkan perhatian besar terhadap keluarga kader Banser Miftahul Huda yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di Tol Banyumanik-Semarang, Senin (22/1).

Saat itu, Huda dalam perjalanan pulang usai mengikuti Pendidikan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) Muaddalah dan Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) di Ungaran, Kabupaten Semarang.

BACA JUGA: Gus Yaqut Tegaskan Ansor dan Banser Siap Hadapi Perusak NKRI

“Untuk anaknya yang masih 1,5 tahun itu, insyaallah Ansor nanti menanggung biaya pendidikannya. Tadi sudah kami atur. Dia mau sekolah sampai jenjang apa, PC Ansor Kabupaten Semarang yang akan meng-handle,” kata Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas saat mengunjungi rumah almarhum di Desa Tahunan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (23/1) malam

Saat itu, pria yang karib disapa Gus Yaqut tersebut didampingi sejumlah pengurus PP GP Ansor, Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah, Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Grobogan, serta ratusan personel Banser dari Kabupaten Grobogan dan sekitarnya.

BACA JUGA: Ratusan Banser Amankan Misa Natal di Katedral

Gus Yaqut mengaku tidak mengenal almarhum secara langsung.

Namun, berdasar cerita yang dia dengar, Gus Yaqut menilai Huda adalah kader yang luar biasa.

BACA JUGA: Gus Yaqut: Banser Siap Bantu Kepolisian Amankan Natal

“Khidmahnya di NU ini  total. Namun, karena Allah berkehendak lain, ya, kami harus menerima. Kami juga sampaikan ke keluarga juga demikian,” kata Gus Yaqut.

Menurut Gus Yaqut, PC Ansor Kabupaten Semarang memiliki lembaga pendidikan yang cukup baik.

Dia menambahkan, langkah itu merupakan bentuk kepedulian GP Ansor terhadap kader yang telah mengabdi kepada organisasi secara total.

“Bapaknya almarhum mau berembuk dulu dengan keluarga. Tentu keputusan sepenuhnya diserahkan ke keluarga,” ujar Gus Yaqut.

Gus Yaqut mengungkapkan, ada hikmah di balik peristiwa itu.

Sesuai janji pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari, siapa pun yang ‘ngurusi NU’ dianggap sebagai santrinya dan didoakan ketika meninggal masuk surga.

“Saya kira, Huda ini menjadi salah satu contoh bagaimana kader ini berkhidmah ngurusi NU meski lewat Ansor-Banser. Saya yakin Mbah Hasyim akan menepati janjinya,” ujarnya.

Dia berharap kader Ansor dan Banser di berbagai daerah di Indonesia yang kini masih mengabdi bisa mengambil pelajaran atas hal tersebut.

“Kita lihat, kan, gelombang rasa ikut berduka nggak berhenti, mengalir terus. Tentu melihat totalitas almarhum,” kata Gus Yaqut.

Dalam kesempatan itu, Gus Yaqut juga memberikan tali asih ke keluarga dan mendoakan anak almarhum menjadi orang yang berguna untuk agama, bangsa, dan negara. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banser Ikut Amankan 85 Gereja saat Natal


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler