jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR Fraksi PAN Guspardi Gaus mengecam tindakan oknum TNI AU yang memiting tangan dan menginjak bagian kepala seorang pria di wilayah Merauke, Papua, Senin (26/7).
Dia menegaskan bahwa tindakan tersebut telah mencoreng nama baik institusi TNI.
BACA JUGA: Oknum TNI AU Injak Kepala Warga Papua, Marsekal Fadjar Menyampaikan Pernyataan, Tegas
"Bagaimanapun kejadian ini telah mencoreng nama baik TNI dan tidak sesuai dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit," kata Guspardi di Jakarta, Rabu (28/7).
Guspardi meminta aparat keamanan selalu mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis saat berhadapan dengan masyarakat.
BACA JUGA: Oknum TNI AU Injak Kepala Warga Papua, Syaifullah Ingat Tindakan Jenderal Andika Perkasa
Menurut dia, aksi kekerasan yang dilakukan oknum TNI AU tersebut sangat keterlaluan dan di luar prosedur.
Dia menilai kedua oknum tersebut telah memperlihatkan sikap eksesif dan arogansi kepada masyarakat sipil.
BACA JUGA: Filep Wamafma Mengutuk Aksi Kekerasan Oknum TNI AU Terhadap OAP
Jika maksudnya untuk melerai pertikaian, kata dia, kenapa kedua oknum TNI AU bertindak terlalu berlebihan dengan memiting tangan, sementara satu oknum lainnya menginjak kepala korban.
“Ini sangat memalukan dan memilukan, apalagi dilakukan kepada penyandang disabilitas yaitu tuna wicara," kata Guspardi.
Dia menilai aksi kekerasan yang dilakukan kedua oknum TNI AU itu tidak boleh dibiarkan.
Oleh karena itu, kata Guspardi, perlu diambil tindakan tegas dan adil agar aparat keamanan tidak bertindak sewenang-wenang pada warga sipil.
Selain itu, lanjut dia, kedua pelaku harus diproses sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku.
Kemudian, korban juga dipastikan mendapatkan perlindungan dan perawatan, serta pemulihan mentalnya.
"Kejadian semacam ini jangan lagi terulang, baik di Papua maupun di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Markas Besar TNI Angkatan Udara menyatakan penyesalan dan permohonan maaf atas tindakan oknum prajuritnya yang menginjak kepala warga di sebuah warung makan, di Merauke, Senin (27/7), yang viral di media sosial.
"Menyikapi insiden salah paham antara oknum dua anggota Pomau Lanud J.A Dimara, Merauke dan warga di sebuah warung di Merauke, TNI AU menyatakan penyesalan dan permohonan maaf," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang B dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (28/7).
Menurut Indan, insiden yang diawali keributan seorang warga yang diduga mabuk dengan pemilik warung dan melibatkan dua anggota Pomau yang bermaksud melerai, dan saat ini dalam penanganan petugas Lanud J.A Dimara Merauke.
Dia menjelaskan, kedua oknum anggota Pomau Lanud Merauke tersebut sudah ditahan dan dalam pengawasan Komandan Lanud J.A Dimara Merauke. Menurut dia, proses penyidikan sedang dilakukan oleh Pomau Lanud Merauke. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Boy