GWK Sempat Diguyur Hujan Lebat sebelum Gala Dinner G20, Tidak Pakai Pawang?

Jumat, 18 November 2022 – 09:17 WIB
Kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, lokasi Gala Dinner G20 Bali, Selasa (15/11/2022). Foto: Tangkapa layar YouTube -Sekretariat Presiden

jpnn.com, JAKARTA - Eks Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengungkap alasan Kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) dipilih menjadi lokasi Gala Dinner G20 Bali, Selasa malam (15/11) lalu.

Wishnutama adalah arsitek acara jamuan makan malam untuk para pemimpin negara G20 tersebut.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Ungkap Sosok Arsitek Gala Dinner G20 Bali di GWK, Ternyata


Gala Dinner G20 Bali di GWK, Selasa (15/11/2022). Foto: Tangkapa layar YouTube -Sekretariat Presiden

Kenapa Gala Dinner itu diadakan di taman Garuda Wisnu Kencana?

BACA JUGA: Kekompakan di KTT G20 Tinggal Kenangan, AS Kembali Hukum Perusahaan China

"Sebenarnya ada pilihan lain. Peninsula, tetapi kita perlu keunikan yang tinggi," demikian Dahlan Iskan mengutip penjelasan Wishnu, Disway edisi Jumat (18/11).

Setelah dilaporkan ke Presiden Jokowi, dipilihlah GWK. Di lokasi itu pun sebenarnya ada dua pilihan lokasi.

BACA JUGA: KTT G20 Bali Sukses, Putu BKSAP: Terima Kasih, Pak Jokowi

Maka dipilih yang dipakai malam itu. Pilihan itu akhirnya diakui secara luas sangat tepat.

Untuk mencapai 'ruang' Gala Dinner itu para kepala negara harus melewati lorong-lorong yang dramatis. Juga tebing-tebing gunung yang diiris.

Setelah itu barulah mereka tiba di satu 'ruang' besar yang terang. Sangat wow!

"Tinggal bagaimana agar tidak hujan," tulisan Dahlan Iskan.

Untuk mengantisipasi hujan, konon Wishnu memilih menggunakan teknologi.

Dia bekerja sama dengan TNI AU dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Ada empat pesawat TNI AU terbang berkali-kali di atas Bali. Dua dari arah Banyuwangi. Dua lagi dari arah Lombok.

Pesawat tersebut menaburkan garam terus menerus sampai 20-30 ton, agar hujan tidak turun.

Akan tetapi saat lewat tengah hari, mendung tebal menggelayut di atas Bali. Maka penaburan garam pun dihentikan sementara.

"Justru mendung itu dilepas saja sekalian. Agar jadi hujan. Mumpung masih pukul 15.00," lanjut Dahlan.

Maka siang itu hujan turun sangat deras dan lama. Wishnu bahkan terus berkoordinasi dengan BMKG.

Didapatlah keyakinan ilmiah: hujan akan berhenti sekitar pukul 17.30. Aman.

"Tidak pakai pawang hujan?" Dahlan bertanya kepada Wishnu.

"Kami tidak. Entah kalau pemda atau panitia lokal," Dahlan mengutip jawaban Wishnu. (disway/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keterlaluan Jika Anak Petinggi Polri Terduga Pelaku Onar Masih Diterima Masuk Akpol


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi, M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler