jpnn.com - BOURDEAUX - Gyorgy Garics, bak kanan Austria, tak hanya memiliki dilema jelang melawan Hungaria, Selasa (14/6) malam WIB. Bukan apa-apa, Hungaria merupakan negara kelahirannya.
Selain itu, Garics juga punya tekad khusus untuk bisa tampil dengan performa terbaik. Ambisinya adalah membawa Austria bisa melaju sejauh mungkin.
BACA JUGA: Dilema Fullback Kanan Austria Jelang Kontra Hungaria
Bukan apa-apa, perjuangan dirinya di Prancis demi memenuhi permintaan terakhir ayahnya, yang telah meninggal dunia. Saat masih terbaring sakit, sebelum meninggal, sang ayah menyuruh Garics pergi ke Prancis dan membela Austria dengan kebanggaan.
Perasaan Garics sempat hancur ketika ayahnya,
BACA JUGA: Preview Austria vs Hungaria: Pertama Sejak 1934
Gyorgy Garics Sr meninggal dunia pada Kamis lalu setelah 10 bulan melawan kanker yang menggerogoti tubuhnya.
Garics sendiri sempat berniat menarik diri dari
BACA JUGA: Oh So Sweet, Kemenangan Spanyol Bikin Ramos dan Pique Mesra
turnamen. Tapi, itu urung dilakukan karena sang ayah - sebelum meninggal - meminta untuk pergi ke Prancis. Garics pun bersumpah akan melakukan segalanya di Euro 2016 untuk membuat arwah sang ayah bangga.
"Saat saya masih menungguinya, saya bertanya
kepada ayah apakah saya harus tinggal bersamanya atau tetap pergi ke Prancis. Ayah berkata bahwa saya harus pergi. Saya ingin menghormati keinginan
terakhirnya. Saya ingin memberinya sesuatu yang indah berupa kemenangan demi kemenangan," ucap Garics seperti dilansir Mirror.
Imbuhnya, "Ayah akan senang melihat saya tampil di Euro. Dia juga akan menjadi orang pertama yang marah jika saya meninggalkan turnamen".
Demi permintaan terakhir ayahnya, Garics akan tampil habis-habisan ketika dimainkan oleh pelatih. Dia pun mengucapkan terima kasih untuk mendiang ayahnya yang memintanya untuk tetap pergi ke Prancis. (epr/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... FA Tak Sudi Fans Inggris Selalu jadi Kambing Hitam
Redaktur : Tim Redaksi