Ha ha...Dosen Ini Mengaku Diangkat jadi Tuhan

Rabu, 22 Maret 2017 – 00:07 WIB
Sabar Nababan, dosen Universitas Mataram yang mendirikan agama baru yakni Agama Angkasa Nauli saat berada di kampus usai mengajar, kemarin (20/3). Foto: SIRTU/LOMBOK POST

jpnn.com, MATARAM - Nama Sabar Nababan mendadak jadi buah bibir. Ada yang merasa jengkel, mencaci makinya di facebook, ada juga yang menjadikannya bahan lelucon.

Sebab dengan beraninya, ia memproklamirkan agama baru yang didirikannya sendiri, bernama Angkasa Nauli. Lalu seperti apa sosok Sabar Nababan sesungguhnya?

BACA JUGA: Menag Bantah Resmikan Bahai Jadi Agama Baru

SIRTUPILLAILI, Mataram

Penampilannya santai, berjenggot dan rambut dicukur pendek. Dua tangannya dilingkari jam dan gelang emas.

BACA JUGA: Soal Status Agama Bahai, Mendagri Tunggu Arahan Kemenag

Sebagai pendiri agama baru, tidak ada yang mencolok dari sosoknya.

Saat ditemui di ruang dosen Fakultas Teknik, Universitas Mataram, ia nampak semangat menjawab setiap pertanyaan, bahkan bersikap cukup ramah.

Pria batak kelahiran 13 Juli 1971 Kabupaten Dairi, Sumatera Utara ini bicara blak-blakan dengan logat khas batak. Dengan sesama dosen, ia nampak sangat akrab, tertawa dan membicarakan banyak hal.

Saat ditemui, ia baru saja selesai mengajar mata kuliah Matematika Lanjut dan rangka listrik kepada mahasiswanya.

Ia sudah mengajar di Unram sejak Maret 2000, dan menempuh pendidikan S2 di Universitas Gajah Mada jurusan teknik elektro, kemudian kembali mengajar di Unram pada Februari 2002.

Ia sempat belajar S3 di Thailand tapi gagal sampai akhir. Ia mengaku kegagalan itu disebabkan karena terus menerus diganggu roh-roh.

”Saya 39 bertarung dengan roh, dan mengalahkan tiga roh terbaik dunia,” kata alumni Universitas Sumatera Utara ini.

Sabar Nababan menuturkan, latar belakang pendirian agama Angkasa Nauli adalah karena ia merasa bisa bicara dengan para roh, termasuk roh tuhan.

Mulai dari roh Tuhan Jahowa, Tuhan Allah kristen, roh kudus, Nabi Muhammad, dewa-dewa hingga setan dan iblis. Ia bisa bicara jarak jauh di dalam hati, sehingga ia tidak perlu komat-kamit bicara dengan mereka.

Menurutnya, banyak dogma dalam agama Kristen protestan yang salah, sehingga ia mengusulkan hal itu melalui buku berjudul “Bicara dengan Tuhan, Nabi dan arwah” kemudian dikirim ke petinggi-petinggi gereja di seluruh Indonesia.

Tapi tidak ada yang menanggapi, akhirnya ia publikasikan ke facebook baru kemudian banyak yang menanggapi, dan menghujat dirinya.

Terakhir pada hari Jumat tanggal 17 Maret lalu, ia berdebat dengan Pendeta HKBP Binsar Olan Nababan.

Pendeta itu memintanya tidak mengobok-obok dogma agama Kristen. Jika punya keyakinan, ia diminta keluar dari agama Kristen Protestan dan membuat agama sendiri.

Sebab jika tetap melakukannya maka akan diancam dengan penistaan agama. Kemudian ia merenungi hal itu, kemudian ia mengaku berkonsultasi ke Tuhan Jahowa sekitar setengah jam, dan mendapat ilham untuk mendirikan agama baru. ”Makanya langsung saya deklarasikan itu, hari itu,” katanya.

Sejak saat itu, ia merasa sudah bukan orang Kristen lagi. Ia sudah punya agama baru yakni Angkasa Nauli yang dogma-dogmanya sudah dipublikasikan di facebook.

Ia menjelaskan, nama Angka Nauli diambil dari campuran bahasa Indonesia dan Batak.

Angkasa artinya ruang angkasa tempat surga, sedangkan Nauli dari bahasa Batak artinya yang bagus.

Dengan itu, fondasi agama tersebut sangat jelas, sebab surga baginya ada di angkasa.

”Kita hidup di dunia ini paling hanya 100 tahun, tapi kita akan kekal di angkasa,” katanya.

Salah satu visi agama Angkasa Nauli menurutnya adalah menjadikan agama Nauli menjadi pengakses terbesar ke luar angkasa.

Sementara salah satu misi Angkasa Nauli adalah menjadi agama pertama yang disukai Tuhan Jahowa diantara agama-agama serumpun di dunia.

Sebab ia bisa bicara langsung dengan Tuhan Jahowa seperti seorang nabi.

”Tapi saya bukan nabi, tapi sudah diangkat menjadi Tuhan,” katanya.

Ia mengaku, penawaran menjadi Tuhan itu diterima sejak tahuan 2012. Saat itu ia dimita puasa juru selamat selama 31 hari.

Tapi saat itu ia menolak, kemudian ditawarkan terus sehingga akhirnya ia menerima.

Sejak saat itu, roh dalam tubuhnya ada di angkasa, tapi masih terhubung dengan roh di bumi. ”Saya bilang begini, kehendakmulah yang jadi,” katanya dalam logat khas batak.

Tapi, meski telah diangkat menjadi Tuhan, ia belum mendapat mukjizat karena ia merasa masih punya banyak dosa.

Untuk mengetahui rohnya ada di angkasa ia bisa bertanya kepada para datu atau paranormal.

Sabar menjelaskan, ajaran yang dibawa agama Angkasa Nauli hingga saat ini masih dikonsultasikan dengan Tuhan Jahowa.

Saat ini ia tengah menulis kitab suci, namanya adalah “Kibat Kebenaran”.

Ia menegaskan, Agama Angkasa Nauli (AAN) tidak menggunakan kitab suci Alkitab, atau kita agama lain. Tapi akan tetap mengadopsi beberapa kebenaran ajaran dari Alkitab Kristen. Kemudian diberi catatan bahwa itu dari Alkitab.

”Saya pernah bertanya apakah akan mengadopsi kebenaran dari kitab Alquran, kata Tuhan Jahowa tidak usah, Alkitab saja,” tuturnya.

Untuk saat ini ada dua ajarannya. Pertama “jujur dalam segala hal, bertobat secara total”.

Maksudnya melalukan semua kehendak Tuhan dan menjahui semua larangannya.

Kedua, tentang pernikahan “nikahilah orang yang kamu cintai, dan cintailah orang yang kamu nikahi”. Menikah dengan yang seagama agar tidak ada lagi permasalahan.

Selain itu, di dalam berpacaran tidak perlu bercumbu, sebab hal itu tidak diinginkan Tuhan Jahowa.

Kemudian umatnya bisa meminum bir tiga gelas dalam satu hari. Sedang arak akan disesuaikan dengan kadar alkoholnya. Dan saat ini pengikut ajaran agama Angksa Nauli baru enam orang. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Dengan apa yang dilakukannya, Sabar Nababan mengaku tidak merasa sesat karena sudah memiliki agama sendiri.

Dimana dirinya telah diangkat menjadi Tuhan. Sebagai tuhan, ia mengaku baru bisa menyembuhkan penyakit kanker. Tapi di alam angkasa, dirinya bisa menciptakan sesuatu di surga.

”Kami ingin umat AAN ini menjadi pelopor perdamaian, kami tidak mau ribut-ribut,” katanya.

Saat ini, ia tengah mengajukan surat permakluman ke Kementerian Agama yang berisi surat pemberitahuan bahwa ada agama baru bernama Angkasa Nauli. Setelah mendapat izin baru kemudian akan menyebarkan ajarannya kembali. (*)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler