Habib Aboe: Donald Trump Memicu Perang Dunia Ketiga

Kamis, 07 Desember 2017 – 19:35 WIB
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR Aboe Bakar Alhabsy bersama KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto. Foto: dokumentasi pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Suara mengecam kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memindahkan Kedutaan Besar (Kedubes) AS ke Yerussalem terus bergema. Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsy lantang mengecam tindakan orang nomor satu di AS itu yang mau memindahkan kedubes negaranya dari Tel Aviv dari Yerussalem, sekaligus pengakuan Yerussalem sebagai ibu kota Israel.

Anggota Komisi III DPR yang karib disapa Habib Aboe itu menilai langkah Trump dapat menimbulkan terganggunya stabilitas perdamaian. “Ini memicu perang dunia ketiga,” tegas Habib Aboe, Kamis (7/12).

BACA JUGA: Soal Yerusalem, Hery Haryanto Azumi Dukung Sikap Jokowi

Habib Aboe menjelaskan tindakan ini setidaknya menyalahi 15 resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB atas Yerusalem. Misalnya, Resolusi 242: 22 November 1967 bahwa DK PBB secara aklamasi menyepakati resolusi yang meminta Israel menarik pasukan militernya dari kawasan yang didudukinya sejak perang 1967.

Selain itu, resolusi 2334: 23 Desember 2016 yang mengutuk konstruksi pembangunan yang dilakukan Israel di semua wilayah yang mereka kuasai sejak perang 1967 termasuk di Yerusalem Timur. DK PBB menekankan tidak akan mengakui perubahan apa pun atas garis batas yang ditetapkan sebelum perang 1967, dan mengingatkan bahwa penghentian semua kegiatan pembangunan sangat penting untuk menyelamatkan solusi dua negara di Yerusalem.

BACA JUGA: Legislator PKS Tuding Trump Arogan Banget soal Yerusalem

Selain itu, Aboe melanjutkan, setidaknya ada tujuh resolusi Majelis Umum PBB yang dilanggar dengan adanya langkah Presiden Trump tersebut. Misalnya, saja Resolusi 2253: 4 Juli 1967, menyampaikan kepedulian dan kekhawatiran atas upaya Israel untuk mengubah status Yerusalem dan meminta semua upaya yang telah diambil untuk dibatalkan dan tidak ada lagi upaya seperti itu.

Contoh lain adalah Resolusi 70/89: 15 Desember 2015 yang mengutuk kelanjutan dari okupasi Israel di wilayah Palestina yang dikuasainya termasuk Yerusalem Timur sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional. Resolusi ini juga menyalahkan pembangunan tembok di kawasan itu yang dianggap melanggar hukum. Termasuk atas pembangunan tembok di dalam dan di lingkaran sekitar Yerusalem Timur.

BACA JUGA: Puan Maharani Kecam Keras Keputusan AS soal Yerusalem

"Oleh karena itu tindakan Presiden Trump adalah tindakan yang konyol. Karena banyak melanggar instrumen internasional dan berperan meningkatkan ketegangan internasional,” ungkap Habib Aboe lagi.

Karena itu, Habib Aboe menyerukan pemimpin-pemimpin dunia agar segera mengambil langkah untuk menangani persoalan ini. Langkah tersebut diperlukan segera agar bisa menghindari terjadinya ketegangan internasional dan bahkan peperangan global.

Secara khusus Presiden Joko Widodo harus memiliki peran aktif dalam persoalan ini. Pertama, karena konstitusi Indonesia mengamanatkan untuk selalu menjaga perdamaian dunia. “Kedua, karena isu Palestina adalah salah satu janji kampanye Presiden Jokowi,” tuntasnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Saran soal Yerusalem untuk Jokowi Jika Hadiri Sidang OKI


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler