Habib Aboe: Kisah Ferdy Sambo Kado Terburuk HUT ke-77 RI

Kamis, 25 Agustus 2022 – 06:25 WIB
Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo sebelum menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (4/8). Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsyi seharusnya pada HUT Ke-77 Republik Indonesia bisa menjadi ajang untuk membanggakan kinerja Polri.

Terutama dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Ada Pertemuan Kapolri dengan Ferdy Sambo sebelum Kematian Brigadir J Heboh

"Pak, bapak ini lagi cakep-cakepnya pak. Mulai dari Covid-19, top Polri. Kami turun ke lapangan, pak, terbantu hilang Covid-19. Kalau tidak ada peran Polri, belum tentu," kata Habib Aboe dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI dengan Kapolri soal kasus pembunuhan Brigadir J di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8).

Namun, dia menyebutkan kasus penembakan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo menjadi kado terburuk kemerdekaan Indonesia. 

BACA JUGA: Kasus Ferdy Sambo Munculkan Kesan Geng-gengan di Polri, Ada Apa Ini?

"Namun, kita dapat hadiah kemerdekaan yang Ke-77 terburuk dengan kisah FS ini. Jadi, kado pahitlah untuk masyarakat," lanjutnya. 

Sekjen PKS itu juga menyinggung aksi para pejabat yang berjoget saat perayaan HUT Ke-77 RI di Istana Negara.

BACA JUGA: Bermasalah dengan Dito Mahendra, Nikita Mirzani: Itu Melebihi Kasus Ferdy Sambo

"Sungguh pun joget-joget, susah payah joget itu. Aneh-aneh saja masyarakat kita, di tengah kesedihan masih bisa juga joget-joget. Saya pengin ikut joget, tetapi sayangnya tidak bisa," ujarnya.

Pernyataan Habib Aboe itu lantas memancing gelak tawa di ruang rapat Komisi III DPR RI, terutama dari balkon yang digunakan awak media untuk meliput rapat tersebut.

Lantas, Habib menyebutkan konstitusi Indonesia menjamin perlindungan hukum, terutama dalam Pasal 27 UUD 1945.

"Pasal 27 Ayat 1 UUD 1945 menuntut negara untuk menegakkan hukum dengan prinsip equality before the law. Sudah jangan tanya artinya," kata Habib Aboe.

"Bahkan ada adagium hukum yang ada di baju Adies (Adies Kadir, red) suka ada di samping-sampingnya itu kalimatnya mengerikan, bacanya juga sulit itu. Fiat justitia. Wih, saya suruh ulang lagi enggak bisa tuh pak" katanya.

Dia menyebutkan masyarakat juga mengenal istilah tegaklah hukum walaupun langit akan runtuh.

"Nah, dipakai tuh pak, baju-baju seperti itu, tetapi di acara Polri enggak dipakai. Kalau ke lapangan baru di pakai," tuturnya.

Habib Aboe juga mengapresiasi langkah mitigasi yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam penanganan kasus tersebut.

Dia yakin langkah Kapolri itu tidak mudah, pasalnya yang terlibat adalah orang-orang dekatnya.

"Langkah itu tidak mudah karena menyangkut banyak nama pejabat Polri yang mungkin sahabat bapak sendiri, partner bapak sendiri, anak buah bapak sendiri. Kalau pun saya jadi Pak Sigit, enggak mudah saya mengambil keputusan," pungkasnya. (mcr8/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler