Habib Aboe Sebut BG Cocok untuk Operasi Senyap

Jumat, 02 September 2016 – 17:57 WIB
Anggota Komisi III DPR, Aboe Bakar Al Habsy. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Aboe Bakar Al Habsy menilai keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Komjen Budi Gunawan sebagai calon kepala Badan Intelijen Negara (BIN) merupakan langkah tepat. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, presiden sebagai user informasi dari BIN tentu punya pertimbangan matang dalam menunjuk petinggi Polri yang beken dengan inisial BG tersebut.

"Presiden pastilah memiliki alasan yang matang mengganti kepala BIN sebagai upaya untuk penyegaran dalam bagian pertahanan negara," kata Aboe, Jumat (2/9).

BACA JUGA: KMI Beberkan Modal BG Jadi Kepala BIN

Aboe yang duduk di komisi hukum dan keamanan itu pun punya penilaian tersendiri tentang BG. Menurut Aboe, jebolan Akpol 1983 itu punya kemampuan personal dan kapasitas untuk bekerja di bidang intelijen.

Selain itu, BG punya kemampuan dalam melakukan analisis mendalam terhadap persoalan nasional dan merumuskan rencana strategis sehingga menjadi modal penting untuk memimpin BIN.  "Profilnya yang tidak banyak mengumbar statement sudah cocok untuk ditugaskan pada kerja yang perlu silent operation," tegasnya.

BACA JUGA: Dinilai Pantas Jadi Kepala BIN, Inilah Keistimewaan BG

Aboe menganggap BG selama ini cukup irit bicara kepada media dan bisa menahan diri dalam memberikan statement. "Tipikal yang seperti ini yang saya kira dibutuhkan BIN ke depan," tegasnya.

Karenanya politikus yang akrab disapa dengan panggilan Habib Aboe itu mengharapkan BG bisa lebih mengoptimalkan fungsi BIN. Salah satunya adalah bekerja secara efektif menggali informasi penting yang bersifat akurat dan rahasia untuk dilaporkan kepada presiden sebagai user.  "Jangan sampai presiden terlambat dalam menerima informasi, apalagi untuk hal yang sifatnya strategis," urainya.

BACA JUGA: Pihak PT BA Dorong Kajati DKI juga Dijerat

Selain itu sebagai kepala BIN, BG harus mampu menjadi filter, mata dan telinga Presiden Jokowi termasuk keterlibatan BIN dalam melakukan profiling hingga background check bagi calon pejabat negara. "Tentu saja itu semua harus dilakukan dalam rangka kepentingan nasional, yaitu kepentingan bangsa dan negara," pungkasnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Tantangan buat Komjen BG Kalau Mulus jadi Kepala BIN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler