Habib Novel: Keberpihakan Semakin Terlihat

Jumat, 03 Februari 2017 – 12:05 WIB
Novel Bamukmin. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Sekretaris Jenderal Dewan Syuro DPD Front Pembela Islam (FPI) Jakarta, Habib Novel Bamukmin ikut berkomentar soal isu penyadapan percakapan SBY dengan KH. Ma'ruf Amin.

Novel menduga pembicaraan antara Ketua Umum Partai Demokrat dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dijadikan Ahok sebagai alat untuk menyerang Ma’ruf di persidangan adalah bentuk nyata keberpihakan terhadap satu pihak sangat nyata.

BACA JUGA: Demi Bangsa, Golkan Segera Hak Angket Penyadapan!

“Kita lihat sudah ada ketidaknetralan. Sangat nyata kok, gara-gara satu orang yang repot para petinggi pemerintahan,” kata Novel saat dihubungi JPNN, Jumat (2/2).

Novel juga mempertanyakan kunjungan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan dan lainnya ke kediaman Ma’ruf Amin sehari setelah mendapat ancaman dari Ahok.

BACA JUGA: Aa Gym: Jangan Mengancam Ulama

Menurutnya, kunjungan tersebut tak lain merupakan usaha untuk memaklumkan Ahok agar bisa dimaafkan terkait ucapannya yang dinilai menyinggung ulama.

“Ini sudah gak netral lagi. Aparatur pemerintahan, baik sipil, kemudian dari yang tidak ada korelasinya seorang menteri maritim harus repot-repot ngurusin hukum persidangan. Kan jadi tanda tanya besar, urusan apaan seorang menteri maritim untuk datang,” paparnya.

BACA JUGA: Apa Sih Istimewanya Ahok Sampai Pak Luhut Turun Tangan?

Oleh karena itu, Novel menegaskan bahwa kedatangan Luhut dan Iriawan ke kediaman Kiai Ma’ruf Amin tak lain merupakan usaha untuk meredam sikap Ahok di persidangan agar bisa dimaklumi.

"Semuanya dilakukan mereka agar Ahok bisa diterima. Supaya jangan diperpanjang urusannya ini. Keberpihakan sudah semakkn jelas, jadi gak usah heran. Tapi saya yakin masyarakat sudah paham soal buruknya sikap Ahok,” tutup Novel.(mg5/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ruhut: Ahok-Djarot Menang Tanpa Pakai Jasa Buzzer


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler