Habib Rizieq Diminta Meniru atau Belajar dari Ahok

Sabtu, 17 Februari 2018 – 17:36 WIB
Sidratahta Mukhtar (kiri), Faizal Assegaf (dua kiri) dan Zuhairi Misrawi (tiga kiri) berdiskusi di Jakarta Selatan. Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Salah seorang pendiri Presidium Alumni 212 Faizal Assegaf meminta Habib Rizieq Shihab meniru Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam menghadapi kasus hukum.

Dia meminta, Rizieq tidak perlu membawa tekanan massa agar kasusnya antara lain pornografi dan penodaan simbol negara dihentikan oleh penegak hukum.

BACA JUGA: MUI: Habib Rizieq Berhak Dapat Perlindungan

"Habib Rizieq mungkin bisa meniru atau belajar dari Ahok. Habib Rizieq bisa ikuti jalan Ahok dalam mencari keadilan hukum seperti di pengadilan," kata Faizal dalam diskusi bertajuk Isu Kedatangan Habib Rizieq dan Potensi Gaduh di Tahun Politik di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (17/2).

Ketua Progres 98 ini juga meminta, Rizieq tidak perlu menggunakan simbol agama dan ulama untuk berlindung dari proses hukum. Kemudian menggunakan kekuatannya untuk menghimpun massa demi menekan pemerintah.

BACA JUGA: Lagi-Lagi Kalah dari Ahok, Anies Cuma Sebut Satu Kata

Faizal menilai, cara itu sangat rendahan dan jauh dari semangat Alumni Presidium 212 berdiri. "Saya menolak ini. Saya dan mayoritas teman-teman 212 menolak. Ini satu hal yang anomali," kata dia.

Anomali itu, kata Faizal, yaitu semangat 212 hadir untuk meminta pemerintah menegakkan hukum terhadap Ahok yang menodai agama. Pada kesempatan itu, massa 212 mendesak pemerintah karena terkesan lambat memproses hukum terhadap Ahok.

BACA JUGA: Please, Jangan Percaya Hoaks Habib Rizieq Batal Pulang

Namun, saat ini, komitmen 212 dipertanyakan karena terkesan meminta pemerintah dan penegak hukum menghentikan kasus Rizieq. "Saya mencaci raja untuk adil. Dan kemudian saya memohon, tolong dibebaskan (Rizieq). Ini salah," kata dia.

Sementara itu, Zuhairi Misrawi, tokoh intelektual muda Nahdlatul Ulama sependapat dengan Faizal. Dia meminta Rizieq tidak perlu takut jika tidak bersalah.

Menurutnya, pengadilan merupakan tempat untuk seseorang mencari keadilan.

"Terima pengadilan. Kita negara berdasarkan hukum, selesaikan secara hukum sehingga semua pihak memjadukan hukum sebagai panglima," kata Zuhairi. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Eggi Sudjana Bilang Tiket Kepulangan Habib Rizieq Hoaks


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler