jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Arwani Thomafi menyoroti respons yang muncul terhadap pemeriksaan Habib Rizieq Shihab (HRS) oleh otoritas keamanan Kerajaan Arab Saudi (KSA).
Dia menyayangkan adanya pihak-pihak di tanah air yang menuduh pemerintah Indonesia berada di belakang insiden tersebut.
BACA JUGA: PDIP: Pemerintah Selalu Lindungi Habib Rizieq
“Kami menyesalkan spekulasi, halusinasi, delusi serta syak wasangka (suudzon) yang dikonstruksi oleh sejumlah pihak atas peristiwa yang menimpa HRS di Mekkah. Spekulasi tersebut justru membuat kegaduhan baru di Tanah Air,” kata Arwani dalam keterangan resminya, Kamis (8/11).
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR itu menjelaskan, sikap saling curiga menjadi muncul di antara anak bangsa. Misalnya, pernyataan yang menyebutkan ada operasi intelejen dalam kasus yang menimpa HRS. Menurut Arwani, ini merupakan pernyataan fatal yang tak berdasar disampaikan.
BACA JUGA: Saudi Kembali Bombardir Yaman, Pemukiman Jadi Sasaran
“Relasi RI dan KSA telah berjalan cukup lama dan dalam perkembangan mutakhir makin menunjukkan harmoni dan saling menghormati satu dengan lainnya. Janganlah dirusak oleh penyataan yang hanya berpijak pada halusinasi yang tak mendasar,” jelasnya.
Padahal, ujar dia, sejatinya dalam kasus HRS itu pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di KSA aktif melakukan pemantauan dan pendampingan.
BACA JUGA: Yakinlah, Habib Rizieq Bukan Pemasang Bendera Terlarang
Dia menilai langkah Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel dalam kasus HRS ini sudah tepat, karena melindungi WNI.
Dia mengingatkan, peristiwa yang dialami HRS terjadi di Mekkah, Arab Saudi, bukan di Indonesia. Karena itu, Arwani menyarankan, sebaiknya semuanya menyerahkan sepenuhnya kepada otoritas keamanan di KSA atas masalah tersebut.
“Pemerintah KSA memiliki kedaulatan yang mandiri untuk menuntaskan masalah tersebut. Semakin kita berspekulasi dan berhalusinasi justru semakin membuka ruang penghinaan kepada kedaulatan KSA,” ungkap Arwani. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semoga Habib Rizieq Tak Digarap Lembaga Superbody Arab Saudi
Redaktur & Reporter : Boy