Habib Rizieq Heboh soal Palu Arit di Uang Baru, Polisi?

Kamis, 05 Januari 2017 – 14:26 WIB
Foto: screencaptYouTube

jpnn.com - JPNN.com - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab kembali melontarkan pernyataan kontroversial. Kali ini tentang uang baru yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

Dalam akun YouTube Elang Jawa berjudul, Palu Arit di Mata Uang Baru, Habib Rizieq Minta Presiden Jokowi dan DPR Bertanggung Jawab, Rizieq menilai bahwa uang baru yang dikeluarkan, menggunakan simbol menyerupai gambar palu dan arit, lambang PKI

BACA JUGA: Kunjungan Anies ke Tokoh-Tokoh Agama Membawa Kesejukan

Menanggapi itu, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengaku sudah mengetahuinya.

BACA JUGA: Bareskrim Tinggal Tangkap Pelaku Fitnah Uang Baru

Dia meminta pihak yang dirugikan untuk melaporkan ke Polda Metro Jaya. Dia memastikan, akan memproses laporan tersebut. "‎Nanti ada pelaporan, baru kami akan lakukan itu (proses). Karena itu kan diduga memberikan penghasutan kepada masyarakat ada PKI di Indonesia. Tidak boleh seperti itu tidak bisa bicara itu," kata Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (5/1).

Iriawan melanjutkan, apa yang disebutkan Rizieq itu sangat tidak mendasar. Pasalnya, tuduhannya berpotensi memecah belah bangsa. "Bisa menimbulkan opini seolah-olah mata uang saat ini pro-komunis," terangnya.

BACA JUGA: Ini Persamaan Habib Rizieq dengan Anies Baswedan

Sementara itu, mantan Kadiv Propam Polri ini sendiri sudah mengonfirmasi duduk perkara simbol tersebut kepada Bank Indonesia. Menurutnya, Bank Indonesia dipastikan tidak bermaksud menaruh lambang PKI di sana. "Tapi itu logo gambar BI yang memang sekarang berubah gambarnya," ungkapnya.

‎Oleh karenanya, Iriawan sendiri tengah menunggu pihak Bank Indonesia untuk melaporkan perkataan Habib Rizieq ini. "Nanti setelah pemeriksaan saksi ahli BI. Kami akan proses," pungkas dia.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wahai Polri, Please Segera Garap Habib Rizieq


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler