jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon setuju dengan pernyataan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegakkan keadilan dan berhenti pencitraan.
Fadli menuturkan, selama ini penegakan hukum memang timpang dan tidak adil. "Saya kira apa yang disampaikan HRS itu benar ya. Dalam hal itu saya kira memang kami merasakan bahwa hukum itu timpang sekali di dalam penegakan dan penindakannya," kata Fadli di gedung parlemen, Jakarta, Seni (12/11).
BACA JUGA: HNW: Genderuwo Menakutkan, Sering Ingkar Janji Juga
Wakil ketua DPR itu menegaskan, hukum sangat tajam kepada lawan politik. Namun, ujar Fadli, hukum sangat tumpul kepada yang dianggap lawan politiknya.
Selain penegakan hukum, ujar Fadli, memang banyak pencitraan-pencitraan yang dilakukan presiden. "Kalau memang misalnya seorang presiden membangun jalan, jembatan, itu bukan prestasi, tapi sebuah kewajiban. Setiap presiden pasti melakukan itu," ungkapnya.
BACA JUGA: Sandi Janji Menpora-Menristek dari Milenial, Ini Kata Fadli
Menurutnya pula, prestasi itu adalah ketika melampaui dan melebihi apa yang ditargetkan. Misalnya, Fadli mencontohkan, menargetkan pertumbuhan ekonomi tujuh persen, ternyata pertumbuhannya delapan persen.
"Itu baru prestasi. Tapi ternyata (jika target) tujuh persen, tapi realisasinya lima persen, itu namanya gagal. Ini saya kira perlu dipahami," ungkapnya.
BACA JUGA: Kiai Maruf Amin Beber Hubungannya dengan Habib Rizieq
Fadli pun meminta presiden berhenti melakukan pencitraan dengan membagi-bagikan sertifikat. Menurut dia, hal itu menghabiskan waktu bagi presiden.
"Hentikanlah itu ya. Saya kira itu tugasnya ketua RT, lurah paling tinggi, atau pegawai instansi tertentu," paparnya.
Menurut Fadli, sudah menjadi hak orang yang mengurus untuk mendapatkan sertifikat. "Kan orang mengurus sertifikat, tanahnya tanah mereka, sertifikat jadi, so what? Itu memang hak mereka mendapatkan sertifikat," katanya.
Sebelumnya diberitakan, HRS saat mengklarifikasi pemeriksaannya terkait bendera yang tertempel di kediamannya di Arab Saudi. Di akhir penuturannya dalam sebuah video, HRS memberikan pesan kepada Jokowi.
"Nah akhirnya, kepada Bapak Presiden Republik Indonesia yaitu kepada Bapak Jokowi, saya dari kota suci Mekkah Almukarramah memperingatkan kepada Anda untuk memperhatikan betul aparat-aparat Anda para pejabat yang ada di bawah Anda, baik di dalam maupun di luar negeri," kata Habib Rizieq saat live video via YouTube, Jumat (9/11/2018).
"Jangan biarkan keadilan itu dilanggar, jangan biarkan hukum itu dikangkangi, Anda sebagai Presiden anda punya tanggung jawab yang sangat luar biasa, tegakkan keadilan, tegakkan keadilan, tegakkan keadilan, jangan selalu anda hanya fokus kepada pencitraan," tutur Habib Rizieq. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Yakin Demokrat Tetap Pegang Komitmen
Redaktur & Reporter : Boy