jpnn.com, JAKARTA - Informasi kepulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) ke Indonesia kian santer terdengar.
Rizieq dikabarkan tengah bersiap pulang kampung dalam waktu dekat ini.
BACA JUGA: Yakin Habib Rizieq Bisa Segera Pulang? Kang Ujang Sebut 3 Faktor Penentu
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (Sudra) Fadhli Harahab turut berkomentar.
Fadhli menilai sah-sah saja bagi setiap WNI untuk pergi dan kembali ke tanah airnya. Dan itu adalah hak yang sudah diatur konstitusi.
BACA JUGA: Kasir Indomaret Kaget Melihat Pasutri Begituan di ATM Malam-malam
Namun, Fadhli menyayangkan jika HRS kembali ke tanah air dengan maksud ingin menggoyang pemerintahan yang sah.
"Akan lebih bermanfaat jika HRS tetap di Arab. Setidaknya kita (masyarakat Indonesia, red) bangsa Indonesia bisa meminta beliau untuk terus mendoakan bangsa ini agar segera terbebas dari pandemi covid-19. Bukankah berdoa dari sisi Kakbah akan lebih makbul?" kata Fadhli dalam keterangannya, Kamis (29/10).
BACA JUGA: Warga Melihat Detik-detik Ahmad Riza Tenggelam di Danau, Seketika Hilang
Apalagi, kondisi terkini tidak sebebas dan seleluasa sebelumnya dalam hal memasuki negara kerajaan Arab Saudi. Jadi, merupakan kenikmatan tersendiri bagi HRS dapat bermukim dan beribadah lebih lama di sana.
"Tidak perlu terburu-buru pulang. Setelah Covid juga bisa. Dan itu juga barangkali harapan banyak pihak HRS bisa mendoakan bangsanya dari sana, semoga bencana Covid cepat berlalu," katanya.
Lebih lanjut, menurut Fadhli jika HRS sudah kepalang rindu dengan umat dan tanah air, itu juga bisa terobati dengan bantuan teknologi.
"Beliau bisa melakukan komunikasi dengan sanak, keluarga bahkan umat melalui sambungan teknologi komunikasi. Sudah serba mudah dan efisien," pungkasnya. (mcr3/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama