Habib Syech: NU, Muhammadiyah, LDII Harus Bergandengan Menciptakan Ukhuah Islamiah

Senin, 28 Februari 2022 – 11:11 WIB
DPD LDII Kota Surakarta menemui Habib Syech Abdul Qodir Assegaf. Foto: Dokumentasi LDII

jpnn.com, SURAKARTA - DPD LDII Kota Surakarta menemui Habib Syech Abdul Qodir Assegaf. Silaturahmi tersebut dilaksanakan untuk memperkuat ukhuah Islamiah.

Dalam pertemuan tersebut Habib Syech mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, terutama umat Islam.

BACA JUGA: Ulama NU Ini Sampaikan Pesan Penting untuk Jokowi soal Menag Yaqut

“Kita sesama umatnya Nabi Muhammad harus selalu bergandengan tangan bersama. NU, Muhammadiyah, LDII semua kita bergandengan. Jangan mudah terpecah cuma gara-gara katanya-katanya. Karena, katanya itu 90 persen biasanya salah,” kata Habib Syech Abdul Qodir Assegaf saat menerima silaturahmi pengurus DPD LDII Kota Surakarta, Senin (28/2).

Habib Syech yang juga Pengasuh Majelis Ahbabul Mustofa, Surakarta menyambut baik silaturahmi LDII.

BACA JUGA: 2 Warga Rusia Ditangkap di Bali, Intelijen Temukan Ini, Nekat

“Saya sangat senang dengan kedatangan saudara-saudara LDII. Ini membuktikan apa yang dikatakan bahwa orang LDII eksklusif itu salah. Saya akan sampaikan ke jemaah bahwa LDII adalah saudara,” ujarnya.

Lebih lanjut Habib Syech menegaskan harapannya agar umat jangan mengedepankan perbedaan, tetapi mengutamakan persamaan.

BACA JUGA: SF Sudah Ditangkap, Rekannya Siap-Siap Saja

“Carilah persamaannya untuk menguatkan ukhuah. Jangan selalu mencari-cari perbedaan. Kita sesama muslim harus kuat dan bersatu untuk keutuhan bangsa ini,” tegas Habib Syech yang juga menjabat sebagai A'wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama masa khidmat 2022-2027.

Ketua DPD LDII Kota Surakarta Muhammad Zain mengatakan LDII sangat terbuka dengan komunikasi sesama ormas Islam, bahkan dengan agama lain, untuk berkontribusi membangun Solo Raya, bahkan secara nasional.

Dia mengatakan dari delapan program kerja LDII untuk Bangsa, kebangsaan berada pada posisi teratas.

“Kami lembaga dakwah, yang terus melakukan pembinaan terhadap umat Islam, namun kebangsaan adalah prioritas,” katanya.

Menurut Zain, bila Indonesia kukuh dengan tiang kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bineka Tunggal Ika, dan NKRI, maka umat Islam dan agama lain bisa beribadah dengan tenang.

“Ibarat kapal, bila negara ini goyang terus karena badai perselisihan suku, agama, dan ras, saya kira rakyat yang di dalamnya juga sulit untuk bekerja dan beribadah,” sambungnya.

Menurutnya, semua umat beragama memiliki panduan dalam beribadah dan beramal saleh, namun, Pancasila merupakan panduan dalam hidup bermasyarakat.

Dia mengimbau agar silaturahmi terus berjalan untuk memperkuat tiang kebangsaan.

“Silaturahmi dengan ormas Islam lain, juga untuk mencari solusi probelamtika umat,” imbuh Zain.

Dia setuju dengan pendapat Habib Syech agar tidak terus mencari perbedaan, tetapi memperkukuh persamaan.

Dengan prinsip tersebut, umat Islam bisa mengatasai masalah-masalah besar seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, krisis kesehatan, bahkan bencana alam yang terus muncul akibat pemanasan global.

Zain berjanji akan mengagendakan road show silaturahmi ke alim ulama, pimpinan pondok, dan pemuka agama di Solo.

“Alhamdulillah, kami telah bisa sowan dengan Habib Syech, untuk merekatkan persaudaraan sesama umat Islam sekaligus meminta arahan dan nasihat,” ujar Zain.

Zain mengatakan akan melaksanakan masukan dan arahan Habib Syech.

“Sesuai nasihat Habib Syech, kami siap bergandengan tangan, bekerja sama dan bersatu mewujudkan ukhuah Islamiyah, kerukunan dan kekompakan khususnya di Kota Solo dan umumnya di seluruh Indonesia,” tambah Zain.

Saat pertemuan dengan Habib Syech, dia didampingi pengurus LDII Kota Solo dan Pengasuh Ponpes Al Qur'any Gus Karim. (rhs/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler