jpnn.com, JAKARTA - Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Habiburokhman mengingatkan calon presiden petahana Joko Widodo tidak menghalalkan segala cara di Pilpres 2019, termasuk menyeret Polri ke dalam politik praktis.
"Pak Jokowi, jangan dong melibatkan Polri dalam politik praktis demi menangkan pilpres ini. Polri sudah diatur dalam undang-undang dan biarlah tetap bekerja profesional," kata Habiburokhman di Jakarta, Selasa (27/11)
BACA JUGA: Ingin Mengkritik Prabowo atau Jokowi? Datang Saja Kemari
Habiburokhman mengatakan hal tersebut menyusul sikap Jokowi saat memberikan pengarahan pada Tim Kampanye Daerah (TKD) Koalisi Indonesia Kerja Sumatera Selatan, di The Sultan Conventional Center, Palembang, Minggu (25/11) kemarin.
Jokowi menyampaikan strategi pemenangan sambil menayangkan slide foto-foto tokoh Sumsel. Di dalamnya terlihat foto Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang juga putera daerah asli Sumsel.
BACA JUGA: Ingin Ahokers Pilih Jokowi, Ahok Isyaratkan Masuk ke PDIP
"Kalau Kapolrinya diseret dalam politik, nanti otomatis institusinya ikut. Polri selama ini sudah bekerja sangat profesional dan netral dalam setiap pemilu pasca reformasi. Janganlah diganggu kenetralannya," ucap Habiburokhman.
Politikus Partai Gerindra ini juga menanyakan keberanian dan kenetralan Jokowi memenangkan Pilpres 2019 dengan jujur tanpa melibatkan perangkat negara.
BACA JUGA: Prabowo Masih Berencana, Jokowi Sudah Mewujudkannya
"Nah ini kami juga bertanya, bisa tidak Pak Jokowi netral (tidak melibatkan institusi negara). Semoga Pilpres 2019 bisa terlaksana dengan jujur dan adil," pungkas Habiburokhman.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Kembali Tegaskan TNI Harus Netral
Redaktur & Reporter : Ken Girsang