Prabowo Masih Berencana, Jokowi Sudah Mewujudkannya

Selasa, 27 November 2018 – 11:58 WIB
Dua calon presiden (capres) Joko Widodo dan Prabowo Subianto saat penarikan undian nomor urut di KPU, Jumat (21/9) malam. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Hanura DPR Inas N Zubir mengkritisi visi dan misi Prabowo Subianto - Sandiaga Salahudin Uno yang ingin mendirikan kilang minyak bumi, pabrik etanol, serta infrastruktur terminal penerima gas dan jaringan transmisi/distribusi gas di Indonesia. Menurut Inas, rencana itu termuat dalam visi dan misi Prabowo Sandi terkait program aksi ekonomi nomor 29.

Inas menilai program itu menunjukkan kubu Prabowo terkesan tidak melihat pembangunan yang telah dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo selama empat tahun terakhir. Sebab, presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu justru sudah merealisasikan hal yang masih menjadi rencana Prabowo - Sandi.

BACA JUGA: Driver Ojek Online Demo Minta Prabowo Segera Minta Maaf

"Terkesan Prabowo buta terhadap perkembangan di negerinya sendiri. Kilang minyak yang diangan-angankan Prabowo sedang dipersiapkan untuk dibangun oleh Pertamina. Bahkan sudah ada kilang lama yang sedang direvitalisasi," ujar Inas di Jakarta, Selasa (27/11).

Juru bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (TKN Jokowi - Ma’ruf) itu memaparkan, Pertamina tengah membangun grass root refinery (GRR) di Tuban dan Bontang. Dua kilang itu yang dibangun itu sepenuhnya baru.

BACA JUGA: Djarot Ajak Kader PDIP di Bawah Tonjolkan Politik Berbudaya

Selain itu, kata Inas, ada empat proyek refinery development master plan (RDMP) di kilang Cilacap, Balikpapan, Balongan dan Dumai. Pembangunannya diserahkan kepada BUMN dan swasta.

"Dari visi misi itu juga terkesan Prabowo tidak paham. Pembangunan jaringan transmisi/distribusi gas yang diserahkan kepada BUMN dan swasta seperti dalam visi misinya tersebut adalah praktik neolib yang berasal dari UU Nomor 22/2001 tentang Migas," ucapnya.

BACA JUGA: Erick Tohir Bilang Begini Usai Lantik Jokower Palembang

Inas menyebut praktik itu menjadi salah satu penyebab mahalnya harga gas alam. Akibatnya, katanya, masyarakat ikut terbebani.

Inas juga menyoroti rencana aksi Prabowo - Sandi membangun pabrik etanol berbasis pohon aren. “Perlu diketahui, adik kandung Prabowo yakni Hashim Djojohadikusumo telah menguasai perkebunan aren terbesar di Indonesia, seluas 173 ribu hektare," katanya.

Karena itu Inas mengkhawatirkan jika Prabowo menjadi presiden maka rakyat akan langsung dipaksa beralih ke etanol sebagai pengganti bensin.  “Dan tentunya akan menambah tebal pundi-pundi keluarga Prabowo," pungkas Inas.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prihatin Harus Ada yang Tewas Karena Beda Dukungan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler