JAKARTA - Kharisma Ahmad Fathanah alias AF pada wanita-wanita terdekatnya memang hebat. Istrinya, Sefti Sanustika mengaku sama sekali tidak marah walaupun sang suami nyata-nyata royal ke cewek lain.
"Kalau ke Bapak, aku sama sudah memaafkan. Aku sayang banget sama beliau. Yang aku masih nggak terima, wanita-wanita itu," ujar Sefti di restoran Meat Lovers (pecinta daging) Margonda Raya, Depok, Jumat (10/05). Mengenakan baju motif burberry, Sefti curhat mengenai kondisi rumah tangganya.
"Terus terang aku mikirin anakku Amira, harta semua disita KPK," katanya. Amira adalah putri hasil pernikahannya dengan Ahmad Fathanah Desember 2011. Amira baru berusia satu setengah bulan.
Sefti heran karena KPK mengambil hampir semua hartanya. "Termasuk kalung, cincin, yang aku beli dengan uang ku sendiri sekarang sudah disita KPK semua," katanya.
Dia sama sekali tak menyangka suaminya seorang praktisi suap. "Aku tidak pernah bicara soal pekerjaan dengan Bapak. Lagipula, handphone Bapak diberi security code, aku tidak bisa buka," katanya.
Sefti mengenal Fathanah Juni 2011 melalui perantaraan seorang teman. Setelah menikah, dia sering berkunjung ke Makassar, tempat keluarga besar Fathanah. "Saya satu-satunya istri yang sah. Bapak memang pernah menikah dua kali, tapi sudah diceraikan semua," katanya.
Sefti pun hafal makanan kesukaan sang suami, ayam goreng. "Kalau hobinya, Bapak suka karaoke, seneng nyanyi bareng aku," katanya.
Tapi anehnya, walau sudah hampir dua tahun menikah, Sefti tak tahu apa sejatinya bisnis suaminya. "Tiap malam Bapak selalu pulang ke rumah. Tapi, tidak pernah cerita," katanya.
Sefti pun tahu kalau Luthfi Hasan Ishaq (LHI) adalah presiden PKS setelah bertemu dalam sebuah makan malam. "Hanya sekali saja, itupun tidak berbincang. Kita beda meja," katanya.
Di rumah, kata Sefti, tidak ada atribut PKS sama sekali. "Tidak ada nama PKS disebut, stiker, baju, tidak ada. Saya yakin bapak bukan kader PKS, hanya kenal pak Luthfi dulu di Arab Saudi," katanya.
Setelah semua disita KPK, Sefti berfikir akan menyanyi dangdut lagi. Dulu, dia pernah punya album berjudul Bang Ujang dan kondang dengan nama panggung Septi Angel. "Ya, kemungkinan itu, habisnya aku cuma bisa nyanyi sih," katanya.
Saat diminta menyanyi, Septi pun fasih melantunkan refrain lagunya. "Ku tak mau lagi pacaran denganmu, selalu tak ada enaknya pacaran denganmu lama-lama bisa gila," nyanyinya.
Namun, itu hanya berlangsung semenit. Saat ditanya soal Vitalia Sesha dan wanita lain yang diberi hadiah oleh suaminya, ekspresinya berubah. "Aku sedih, terus terang. Mereka wanita apa ya namanya, sudah tahu lelaki itu punya isteri kok menerima," katanya.
Sefti lalu terisak. "Aku sedih, anakku masih bayi, " ujar wanita kelahiran 22 Maret 1984 itu. Dia pun menitip pesan untuk suami yang sedang dibui. "Sabah ya Pa. Mama dukung terus, zikir dan berdoa semoga semua cepat selesai," katanya.
Di bagian lain, kemarin lima penyidik KPK menyita rumah Ahmad Fathanah di Bumi Pesona Kahyangan BS/5 Depok, Jawa Barat. Rumah dua lantai dengan kolam renang itu belum lunas. "Dia baru bayar Rp 3,8 miliar . Kurang dua miliar lagi," kata Kenang, pemilik rumah.
Penyidik memasang plang sita di depan pagar dengan dibantu satpam setempat. Lita, seorang tetangga menyebut, rumah itu masih baru dan belum ditempati. "Saya tidak pernah lihat orangnya langsung. Cuma pernah ada Alphard putih parkir di depannya," katanya.(rdl)
"Kalau ke Bapak, aku sama sudah memaafkan. Aku sayang banget sama beliau. Yang aku masih nggak terima, wanita-wanita itu," ujar Sefti di restoran Meat Lovers (pecinta daging) Margonda Raya, Depok, Jumat (10/05). Mengenakan baju motif burberry, Sefti curhat mengenai kondisi rumah tangganya.
"Terus terang aku mikirin anakku Amira, harta semua disita KPK," katanya. Amira adalah putri hasil pernikahannya dengan Ahmad Fathanah Desember 2011. Amira baru berusia satu setengah bulan.
Sefti heran karena KPK mengambil hampir semua hartanya. "Termasuk kalung, cincin, yang aku beli dengan uang ku sendiri sekarang sudah disita KPK semua," katanya.
Dia sama sekali tak menyangka suaminya seorang praktisi suap. "Aku tidak pernah bicara soal pekerjaan dengan Bapak. Lagipula, handphone Bapak diberi security code, aku tidak bisa buka," katanya.
Sefti mengenal Fathanah Juni 2011 melalui perantaraan seorang teman. Setelah menikah, dia sering berkunjung ke Makassar, tempat keluarga besar Fathanah. "Saya satu-satunya istri yang sah. Bapak memang pernah menikah dua kali, tapi sudah diceraikan semua," katanya.
Sefti pun hafal makanan kesukaan sang suami, ayam goreng. "Kalau hobinya, Bapak suka karaoke, seneng nyanyi bareng aku," katanya.
Tapi anehnya, walau sudah hampir dua tahun menikah, Sefti tak tahu apa sejatinya bisnis suaminya. "Tiap malam Bapak selalu pulang ke rumah. Tapi, tidak pernah cerita," katanya.
Sefti pun tahu kalau Luthfi Hasan Ishaq (LHI) adalah presiden PKS setelah bertemu dalam sebuah makan malam. "Hanya sekali saja, itupun tidak berbincang. Kita beda meja," katanya.
Di rumah, kata Sefti, tidak ada atribut PKS sama sekali. "Tidak ada nama PKS disebut, stiker, baju, tidak ada. Saya yakin bapak bukan kader PKS, hanya kenal pak Luthfi dulu di Arab Saudi," katanya.
Setelah semua disita KPK, Sefti berfikir akan menyanyi dangdut lagi. Dulu, dia pernah punya album berjudul Bang Ujang dan kondang dengan nama panggung Septi Angel. "Ya, kemungkinan itu, habisnya aku cuma bisa nyanyi sih," katanya.
Saat diminta menyanyi, Septi pun fasih melantunkan refrain lagunya. "Ku tak mau lagi pacaran denganmu, selalu tak ada enaknya pacaran denganmu lama-lama bisa gila," nyanyinya.
Namun, itu hanya berlangsung semenit. Saat ditanya soal Vitalia Sesha dan wanita lain yang diberi hadiah oleh suaminya, ekspresinya berubah. "Aku sedih, terus terang. Mereka wanita apa ya namanya, sudah tahu lelaki itu punya isteri kok menerima," katanya.
Sefti lalu terisak. "Aku sedih, anakku masih bayi, " ujar wanita kelahiran 22 Maret 1984 itu. Dia pun menitip pesan untuk suami yang sedang dibui. "Sabah ya Pa. Mama dukung terus, zikir dan berdoa semoga semua cepat selesai," katanya.
Di bagian lain, kemarin lima penyidik KPK menyita rumah Ahmad Fathanah di Bumi Pesona Kahyangan BS/5 Depok, Jawa Barat. Rumah dua lantai dengan kolam renang itu belum lunas. "Dia baru bayar Rp 3,8 miliar . Kurang dua miliar lagi," kata Kenang, pemilik rumah.
Penyidik memasang plang sita di depan pagar dengan dibantu satpam setempat. Lita, seorang tetangga menyebut, rumah itu masih baru dan belum ditempati. "Saya tidak pernah lihat orangnya langsung. Cuma pernah ada Alphard putih parkir di depannya," katanya.(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB dan NU Diminta Tetap Jaga Sinergitas
Redaktur : Tim Redaksi