jpnn.com - jpnn.com - Panto Sihombing, 19, ditemukan tewas tergantung di kamar kosnya, Jalan Abdul Hakim No 18, Gang Susuk III, Kelurahan Padangbulan Selayang I, Medan Selayang, Jumat (6/1) pukul 22.30 WIB.
Sebelum mengakhiri hidupnya, Panto sempat pamit kepada GN Simamora, 19, sahabat sekaligus teman satu kosnya.
BACA JUGA: 7 Bulan Pisah Ranjang, Akhiri Hidup di Dapur
Belum diketahui apa motif mahasiswa Politeknik Medan (Polmed) asal Lintong Ni Huta, Kabupaten Humbang Hasundutan ini mengakhiri hidupnya.
Informasi dihimpun, jenazah Panto pertama kali ditemukan oleh GN.
Malam itu, bersama teman-teman lain, keduanya sedang nongkrong di kawasan Ringroad Medan. Panto lalu memperlihatkan gelagat aneh dan pulang terlebih dulu.
Sebelum mengakhiri hidupnya, Panto mengirim pesan pendek (SMS) kepada GN.
"Permisi lah untuk kalian semua,” ujar GN menirukan isi SMS kepada Sumut Pos (Jawa Pos Group) (Sabtu (7/1).
Mendapat pesan itu, mulanya GN tak menggubris. Tapi belakangan GN merasa ada yang aneh. Sebab tak ada pesan lain yang menempel di pesan itu.
GN pun mendatangi kamar kos korban. Setiba di kos, GN melihat lampu kamarnya mati. Merasa curiga, GN membuka kaca jendela dan melihat rekannya sudah tergantung dengan leher dijerat tali rapia di plafon kamarnya.
Kejadian itu pun diberitahu kepada seluruh penghuni kos dan pemiliknya. Kemudian diteruskan ke Polsek Sunggal. “Enggak tahu juga kenapa dia jadi seperti itu. Dia enggak ada cerita masalahnya,” ujar GN.
Panit Reskrim Polsek Sunggal, Ipda Martua Manik mengatakan, pihaknya masih mendalami penyebab kematian korban yang tewas dengan cara gantung diri.
"Kita masih selidiki apa penyebab kematian korban. Saksi dan rekan korban sedang dimintai keterangan. Sebelum gantung diri, korban diketahui sempat pamit kepada temannya melalui pesan singkat," tandas Manik. (ted/ala)
Redaktur & Reporter : Budi