Menurut laman BBC (6/11), peristiwa yang menimpa perusahaan minuman bersoda tersebut terjadi tatkala pada 2009 lalu seorang eksekutif senior Coca-Cola membuka email yang berisi link berbahaya. Sang hacker mengirim email dengan menyamar sebagai chief executive Coca-Cola dan mengirimkan email ke Paul Etchells, Wakil Presiden Coca-Cola untuk kawasan Pasifik.
Email berisi link berbahaya tersebut kemungkinan dibuka sehingga memungkinkan sang hacker untuk menginstal keyloggers dan bentuk lain dari malware pada komputer korban. Selanjutnya, penjahat cyber pun dengan leluasa mengakses email dan mencuri password untuk mendapatkan hak akses administratif pada jaringan.
Menurut KITA Securities and Exchange Commission (SEC) , pihak Coca-Cola tidak secara terbuka mengungkapkan serangan tersebut. Keengganan perusahaan raksasa minuman ini mungkin dikarenakan takut kehilangan reputasi dan dampak negatif pada harga sahamnya.
"Perusahaan memberikan sedikit informasi tentang materi peristiwa yang terjadi pada jaringan mereka." ujar Jacob Olcott, penasihat kebijakan mantan cyber Kongres AS.
Tahun lalu SEC memberikan pedoman bagi perusahaan yang terkena serangan cyber. Hal ini demi transparansi atas kepentingan investor dan stakeholders lainnya. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Astronom Abadikan Citra Gugus Bintang Tertua
Redaktur : Tim Redaksi