JAKARTA---Keamanan website milik lembaga pemerintah di Indonesia sungguh lemah. Setelah Kementrian Pertahanan, kini giliran situs milik Divisi Hukum Mabes Polri yang diserang hacker.
Website di alamat www.divkum.polri.go.id itu berubah tampilannya selama lima jam sejak pukul 16 hingga 21 WIB tadi malam .
Situs diretas oleh kelompok yang mengatasnamakan diri Cyber Tegal Security Team. Kelompok ini meninggalkan pesan yang menyindir Polri dengan ejaan yang tampaknya sengaja dibuat salah.
“ Heker 6 tahun penjara, nyuri sendal 3 tahun penjara, koruptor 2 tahun penjara, anak menteri nabrak – tewas 1 tahun penjara,” tulisnya.
Pembajak juga menyisipkan backsound lagu bergenre rap dengan diselingi rekaman sadapan telpon antara Anggodo dengan seseorang yang mencatut nama mantan komisioner KPK Bibit Samat Rianto. Hacker juga mengutip sila ke 5 Pancasila : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Aksi pembajakan situs ini seakan ‘mengejek’ tim Cybercrime Polri yang baru saja mengungkap hacker asal Jember yang meretas situs presiden SBY. Cybercrime Polri juga memiliki ahli-ahli yang dilatih langsung oleh tim cyber Australian Federal Police (AFP). Bahkan laboratorium cybercrime Polri diklaim sebagai yang tercanggih se Asia Tenggara.
Kepala Biro Penerangan Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengaku baru tahu ada serangan hacker itu. “Saya cek dulu,” katanya. Boy menjelaskan cybercrime bisa melakukan penelusuran terhadap model-model serangan seperti itu.
Seorang penyidik cybercrime Polri pada Jawa Pos menjelaskan, serangan itu berupa deface atau mengubah tampilan muka situs . “Sudah berhasil kami atasi,” katanya. Tadi malam pukul 21.15 situs kembali normal.
Penyidik cyber juga tetap melacak pelaku meskipun serangan berhasil ditangkal . “Lokasinya sudah diketahui,” tutupnya. (rdl)
Website di alamat www.divkum.polri.go.id itu berubah tampilannya selama lima jam sejak pukul 16 hingga 21 WIB tadi malam .
Situs diretas oleh kelompok yang mengatasnamakan diri Cyber Tegal Security Team. Kelompok ini meninggalkan pesan yang menyindir Polri dengan ejaan yang tampaknya sengaja dibuat salah.
“ Heker 6 tahun penjara, nyuri sendal 3 tahun penjara, koruptor 2 tahun penjara, anak menteri nabrak – tewas 1 tahun penjara,” tulisnya.
Pembajak juga menyisipkan backsound lagu bergenre rap dengan diselingi rekaman sadapan telpon antara Anggodo dengan seseorang yang mencatut nama mantan komisioner KPK Bibit Samat Rianto. Hacker juga mengutip sila ke 5 Pancasila : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Aksi pembajakan situs ini seakan ‘mengejek’ tim Cybercrime Polri yang baru saja mengungkap hacker asal Jember yang meretas situs presiden SBY. Cybercrime Polri juga memiliki ahli-ahli yang dilatih langsung oleh tim cyber Australian Federal Police (AFP). Bahkan laboratorium cybercrime Polri diklaim sebagai yang tercanggih se Asia Tenggara.
Kepala Biro Penerangan Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengaku baru tahu ada serangan hacker itu. “Saya cek dulu,” katanya. Boy menjelaskan cybercrime bisa melakukan penelusuran terhadap model-model serangan seperti itu.
Seorang penyidik cybercrime Polri pada Jawa Pos menjelaskan, serangan itu berupa deface atau mengubah tampilan muka situs . “Sudah berhasil kami atasi,” katanya. Tadi malam pukul 21.15 situs kembali normal.
Penyidik cyber juga tetap melacak pelaku meskipun serangan berhasil ditangkal . “Lokasinya sudah diketahui,” tutupnya. (rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Boy: Aiptu Labora jadi Calo Perusahaan Keluarganya
Redaktur : Tim Redaksi