jpnn.com, JAKARTA - Menurut data Organisasi Buruh Internasional (ILO), akibat revolusi industri 4.0, sebanyak 56 persen pekerjaan di Indonesia terancam akan diambil alih oleh robot.
"Untuk menghadapi potensi pengurangan tenaga kerja tersebut, ada dua langkah implementasi, salah satunya adalah meningkatkan keterampilan yang sesuai untuk tenaga kerja agar tidak diganti oleh industri otomasi 4.0," Kata Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta & PKK) Kemnaker Maruli Hasoloan, saat membuka Konferensi Regional untuk Mengurangi Pengangguran Generasi Muda pada Kamis (15/11).
BACA JUGA: Tingkatkan Kinerja Kementerian, Hanif Lantik Pejabat Baru
Selain itu, lanjutnya, pelatihan kewirausahaan dan akses modal untuk memulai dan mengembangkan sektor swasta juga harus dilakukan. Berbagai langkah pengembangan yang dilakukan pemerintah Indonesia telah menunjukkan beberapa perbaikan. "Salah satunya adalah program peningkatan pelatihan dengan kebijakan yang dikenal sebagai 3R (Revitalisasi, Reorientasi, dan Rebranding) di Balai Latihan Kerja," ujar Maruli.
Peningkatan kualitas dikembangkan melalui strategi Triple Skilling , yaitu skilling, upskilling, dan reskilling. "Pekerja yang tidak dilengkapi dengan keterampilan dapat bergabung dengan program skilling sehingga mereka akan belajar keterampilan khusus untuk sektor tertentu," tutur Maruli.
BACA JUGA: Menaker Berharap Siswa BLK Semarang Ikut Kompetisi Fashion
Sementara itu, pekerja yang sudah memiliki keterampilan dan perlu peningkatan keterampilan dapat mengikuti program up skilling. Sedangkan bagi yang ingin beralih keterampilan bisa mengambil program re-skilling.
Pemerintah menyadari pentingnya menanggapi tantangan pekerjaan kaum muda dengan meluncurkan rencana aksi nasional.
BACA JUGA: 2.513 Siswa BLK Semarang Dapat Sertifikat Kompetensi Kerja
"Di antaranya terdiri dari kemampuan mendapatkan pekerjaan, kewirausahaan, penciptaan lapangan kerja, dan kesempatan yang setara untuk memenuhi tujuan pekerjaan yang layak dan produktif bagi kaum muda," kata Maruli.
Untuk diketahui, acara ini terselenggara atas kerjasama antara Kemnaker, ILO, ASEAN, dan Pemerintah Swiss. Hadir dalam acara tersebut adalah perwakilan dari Thailand, Singapura, Timor Leste, Filipina, Laos, Vietnam, Malaysia, dan Kamboja.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jepang Buka Kesempatan Pekerja Asing di Berbagai Perusahaan
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh