MEDAN-Timnas Pra Piala Asia 2015 dihadapkan pada situasi yang benar-benar sulit sebelum lawatannya ke Irak 6 Februari mendatang.
Performa yang mengecewakan dengan kolektivitas tim yang buruk tergambar saat laga uji coba kontra Semen Padang, Kamis (24/1) di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam. Merah Putih menyerah 2-3. Sebelumnya timnas memetik hasil imbang tanpa gol menghadapi Pro Duta FC akhir pekan lalu.
Laga sore itu, skuad Merah Putih seperti bermain tanpa arah. Nil Maizar kerap terlihat geleng-geleng dengan performa anak asuhnya. Terutama di babak pertama. Para pemain masih kerap melakukan kesalahan mendasar. Strategi menempatkan Andik dan Mofu di depan justru membuat lini tengah kehilangan kreator.
Sebaliknya malah Semen Padang tampil menawan. Hasil pahit untuk timnas sore itu diawali aksi Titus Bonai di menit 7. Eks pemain Persipura itu lolos ke kotak penalti setelah Wahyu Wijiastanto lebih dulu melakukan kesalahan. Tendangannya menaklukkan Endra.
Berikutnya aksi Esteban Viscara yang pada sore itu menjadi momok dengan kreasi lini tengahnya memberikan umpan matang kepada Edward Wilson yang mengincar sudut kanan gawang Endra. 2-0 timnas tertinggal di babak pertama.
Permainan sedikit membaik saat timnas memasukkan Mario Albeikop dan menarik Andik kembali ke tengah. Setidaknya pemain Persebaya itu punya ruang lebih untuk melakukan penetrasi dari tengah daripada posisinya sebagai target man.
Gol Vendri Mofu membangkitkan kembali asa timnas usai menyambar umpan Hendra Bayauw dua menit babak kedua berjalan.
Namun Kabau Sirah yang tampil dengan kolektivitas tinggi kembali membuat timnas tertunduk. Lagi, Edward di menit 78 menaklukkan Endra. Andik bahkan terlihat frustasi dengan beban yang sepertinya cukup tinggi diembannya.
Pada menit ke 80, Andik meluapkan emosinya kepada penonton dengan menendang bola ke arah penonton. Dukungan yang awalnya diberikan kepadanya berubah menjadi siulan mengejek dari penonton. Pun untuk timnas yang dinilai tampil mengecewakan. Gol Mario Albeikop di penghujung laga pun tak cukup menghibur.
Pelatih kepala Nil Maizar mengaku kecewa dengan performa timnya. Meski sebatas uji coba, namun tekad untuk memenangkan laga tidak terlihat.
"Secara hasil harusnya timnas ini harus menang. Apapun timnya. Di babak pértama anak-anak bermain terbebani karena harus menang. Beberapa perubahan di babak kedua membuat anak-anak bermain lebih baik," katanya.
Nil memahami kekecewaan masyarakat pada laga ini. Ini akan menjadi bahan evaluasi karena ke depannya langkah bakal lebih berat. "Ini hasil yang mengecewakan tidak hanya bagi kami tim pelatih tapi juga masyarakat. Ini pembelajaran berharga. Ini akan kami evaluasi karena lawan tidak hanya Semen Padang tapi juga Yordania. Ini memang mengecewakan," katanya.
Sementara pelatih Semen Padang, Suhatman Imam mengatakan skuadnya sangat leluasa menembus pertahanan timnas.
"Kalau kami bermain cukup mobil dan produktif. Tapi memang kami cukup leluasa menerobos pertahanan mereka Pertahanan timnas sendiri sangat lemah sama seperti kami. Mereka pun kurang motivasi dan fighting spirit. Keinginan untuk memenangkan pertandingan itu harus ada. Kalau tidak bakal sulit buat mereka," pungkasnya. (don)
Performa yang mengecewakan dengan kolektivitas tim yang buruk tergambar saat laga uji coba kontra Semen Padang, Kamis (24/1) di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam. Merah Putih menyerah 2-3. Sebelumnya timnas memetik hasil imbang tanpa gol menghadapi Pro Duta FC akhir pekan lalu.
Laga sore itu, skuad Merah Putih seperti bermain tanpa arah. Nil Maizar kerap terlihat geleng-geleng dengan performa anak asuhnya. Terutama di babak pertama. Para pemain masih kerap melakukan kesalahan mendasar. Strategi menempatkan Andik dan Mofu di depan justru membuat lini tengah kehilangan kreator.
Sebaliknya malah Semen Padang tampil menawan. Hasil pahit untuk timnas sore itu diawali aksi Titus Bonai di menit 7. Eks pemain Persipura itu lolos ke kotak penalti setelah Wahyu Wijiastanto lebih dulu melakukan kesalahan. Tendangannya menaklukkan Endra.
Berikutnya aksi Esteban Viscara yang pada sore itu menjadi momok dengan kreasi lini tengahnya memberikan umpan matang kepada Edward Wilson yang mengincar sudut kanan gawang Endra. 2-0 timnas tertinggal di babak pertama.
Permainan sedikit membaik saat timnas memasukkan Mario Albeikop dan menarik Andik kembali ke tengah. Setidaknya pemain Persebaya itu punya ruang lebih untuk melakukan penetrasi dari tengah daripada posisinya sebagai target man.
Gol Vendri Mofu membangkitkan kembali asa timnas usai menyambar umpan Hendra Bayauw dua menit babak kedua berjalan.
Namun Kabau Sirah yang tampil dengan kolektivitas tinggi kembali membuat timnas tertunduk. Lagi, Edward di menit 78 menaklukkan Endra. Andik bahkan terlihat frustasi dengan beban yang sepertinya cukup tinggi diembannya.
Pada menit ke 80, Andik meluapkan emosinya kepada penonton dengan menendang bola ke arah penonton. Dukungan yang awalnya diberikan kepadanya berubah menjadi siulan mengejek dari penonton. Pun untuk timnas yang dinilai tampil mengecewakan. Gol Mario Albeikop di penghujung laga pun tak cukup menghibur.
Pelatih kepala Nil Maizar mengaku kecewa dengan performa timnya. Meski sebatas uji coba, namun tekad untuk memenangkan laga tidak terlihat.
"Secara hasil harusnya timnas ini harus menang. Apapun timnya. Di babak pértama anak-anak bermain terbebani karena harus menang. Beberapa perubahan di babak kedua membuat anak-anak bermain lebih baik," katanya.
Nil memahami kekecewaan masyarakat pada laga ini. Ini akan menjadi bahan evaluasi karena ke depannya langkah bakal lebih berat. "Ini hasil yang mengecewakan tidak hanya bagi kami tim pelatih tapi juga masyarakat. Ini pembelajaran berharga. Ini akan kami evaluasi karena lawan tidak hanya Semen Padang tapi juga Yordania. Ini memang mengecewakan," katanya.
Sementara pelatih Semen Padang, Suhatman Imam mengatakan skuadnya sangat leluasa menembus pertahanan timnas.
"Kalau kami bermain cukup mobil dan produktif. Tapi memang kami cukup leluasa menerobos pertahanan mereka Pertahanan timnas sendiri sangat lemah sama seperti kami. Mereka pun kurang motivasi dan fighting spirit. Keinginan untuk memenangkan pertandingan itu harus ada. Kalau tidak bakal sulit buat mereka," pungkasnya. (don)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sanksi Klub, Ini Alasan Djohar!
Redaktur : Tim Redaksi