Hadapi Masalah Serius, 20 Rumah Sakit Thailand Tunda Vaksinasi COVID-19

Senin, 14 Juni 2021 – 19:54 WIB
Vaksinasi COVID-19. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BANGKOK - Gerakan vaksinasi COVID-19 yang baru-baru ini diluncurkan di Thailand terpukul setelah sedikitnya 20 rumah sakit di Ibu Kota Bangkok menunda pelaksanaan inokulasi yang dijadwalkan minggu ini karena penundaan pengiriman vaksin.

Pengumuman dari rumah sakit dirilis di laman Facebook mereka, sementara aplikasi pemesanan vaksin Bangkok juga mengirim pesan yang mengatakan janji temu setelah Selasa (15/6) akan ditunda, pada saat pemerintah berusaha meyakinkan publik atas pasokan vaksin.

BACA JUGA: Agung Podomoro Group All Out Mendukung Vaksinasi Covid-19

"Mungkin ada kebingungan karena rumah sakit swasta tidak berkoordinasi dengan pemerintah Bangkok," kata Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul kepada wartawan pada Senin.

Ia mengatakan bahwa lebih banyak dosis vaksin sedang dikirim ke Bangkok.

BACA JUGA: Jokowi Ingin Vaksinasi Bisa dalam Jumlah Banyak

Penggerak vaksin utama Thailand bergantung pada 61 juta suntikan dari AstraZeneca, yang diproduksi oleh Siam Bioscience, sebuah perusahaan yang dimiliki oleh raja yang berkuasa di negara itu.

Ada kekhawatiran tentang kemungkinan kekurangan produksi, sementara beberapa negara di kawasan itu melaporkan penundaan pesanan vaksin yang dibuat di Thailand.

BACA JUGA: Ganip Warsito: Jangan Ragu-Ragu Ikut Vaksinasi

AstraZeneca dan Siam Bioscience belum menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari penundaan produksi, meskipun perusahaan farmasi Inggris-Swedia itu mengatakan sedang bekerja dengan pemerintah Asia Tenggara dalam pengiriman vaksin.

Thailand saat ini menawarkan vaksin AstraZeneca dan Sinovac China.

“Kami tidak memperlambat vaksinasi, tetapi harus ada perhitungan dosis yang diterima,” kata Anutin.

Dalam pengarahan terpisah, Gubernur Bangkok Aswin Kwanmuang mengatakan ada beberapa "kesalahan teknis" dalam pengiriman vaksin dan kota itu telah memberi tahu mereka yang mendaftar untuk divaksin antara 15-21 Juni.

"Kami akan memvaksin secepat mungkin setelah kami menerima vaksin," kata Aswin.

Thailand telah mencatat total 199.264 infeksi COVID-19 dan 1.466 kematian. Lebih dari 80 persen kasus baru dan 90 persen kematian telah dilaporkan setelah April. Keadaan itu memberi tekanan pada pihak berwenang untuk mempercepat vaksinasi.

Sejauh ini, sebanyak 1,6 juta orang dari total populasi lebih dari 66 juta jiwa telah divaksin lengkap, di bawah tingkat yang dicapai oleh beberapa negara tetangga. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler