jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui program Upland akan menyiapkan embung penampung air untuk menghadapi musim penghujan.
Satu program Upland ialah pengembangan infrastruktur irigasi. Embung penampungan air yang selalu terisi di musim penghujan dapat digunkanan oleh petani agar tidak khawatir lagi terhadapnya kukurangan air.
BACA JUGA: Bantu Sejahterakan Petani, UPLAND Project Kementan Ekspor Bawang Goreng
"El-nino harus menjadi salah satu pembelajaran pertanian. Sebab dampaknya tidak hanya di Indonesia tetapi dunia. Terjadinya krisis pangan yang mengancam dunia," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam keterangannya, Sabtu (19/12).
Arman mengatakan selain pembuatan embung, Upland Project melakukan pembangunan irigasi lain program pengembangan prasarana. Semuanya dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia.
BACA JUGA: Program Upland Kementan Ini Dinilai Menyelesaikan Masalah Permodalan Petani
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Ali Jamil mengatakan, selain embung irigasi yang dilakukan Upland yakni meliputi Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT), irigasi perpompaan atau perpipaan, dan kelengkapannya. Irigasi air tanah, dam parit, dan long storage.
"Pembangunan infrastruktur irigasi dilakukan tidak lain sebagai suport UPLAND kepada petani agar terus dapat produksitf sehingga tetap mendapatkan nilai ekonomi," kata Ali.
BACA JUGA: UPLAND Project Ramaikan Trade Expo Indonesia
Ali menyampaikan, melalui kerjasama dengan Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund For Agricultural Development (IFAD), pihaknya telah mengembangkan irigasi di 13 kabupaten dengan memegang konsep integrasi antara sektor hulu (on farm) dan pascapanen (off farm).
Kabupaten Banjarnegara dengan luas lahan 500 hektare mampu mengintegrasikan komoditas kopi dengan ternak domba, Lebak seluas 450 hektare lahan untuk area manggis, Garut seluas 200 hektare area bibit kentang, Tasikmalaya seluas 500 hektare area padi organik.
Selanjutnya Subang seluas 1.165 hektare area manggis, Minahasa Selatan seluas 840 hektare area kentang, Gorontalo seluas 70 hektare area Pisang Gape, Lombok Timur seluas 811 hektare area bawang putih, Purbalingga seluas 320 hektare area kambing dan lada putih.
Ada juga Malang seluas 300 hektare area bawang merah, Magelang seluas 2.000 hektare area padi organik, Sumenep seluas 460 hektare area bawang merah, dan Sumbawa seluas 800 hektare area dengan komoditas bawang merah.
Pembangunan infrastruktur irigasi harus sesuai dengan ketentuan seperti harus bedasarkan hasil survey, Investigasi dan Desain (SID) oleh tim teknis. Lokasi dilengkapi dengan peta geospasial dan tersedianya sumber air, serta mekanisme bantuan sesuai dengan AWPB dan Procurement Plan.
"Selain infrastruktur irigasi UPLAND juga membantu infrastruktur jalan usaha tani, alat dan mesin pertanian serta alat pengolahan pascapanen," kata Ali.
Dari rekap realisasi fisik terbaru, UPLAND telah membangun infrastruktur irigasi diantaranya terasering seluas 457 ha, Embung/Dam Parit sebanyak 111 unit, bak retensi seluas 100 ha, sistem irigasi seluas 1.974 ha, Saluran Irigasi sepanjang 118 km, dan perpipaan sebanyak 257 unit. (Tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petani Pesta Panen di Banjarnegara, Program UPLAND Dianggap Berhasil
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga