Hadapi Natal dan Tahun Baru, Pertamina Bentuk Satgas Guna Jamin Ketersediaan Energi

Kamis, 14 Desember 2023 – 17:48 WIB
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso beserta manajemen Subholding Pertamina Group melakukan konferensi pers terkait pembentukan Satgas Nataru di SPBU Pertamina Abdul Muis pada Kamis (14/12). Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) membentuk Satuan Tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 untuk menjamin ketersediaan energi bagi masyarakat di seluruh Indonesia.

Periode Satgas Nataru Pertamina, yakni sejak 15 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024 atau  dalam periode libur Natal dan Tahun Baru.

BACA JUGA: Strategi Pertamina dalam Mendukung Target Net Zero Emission 2060

Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat selama libur Nataru 2023-2024 diprediksikan mencapai 107,63 juta orang.

Rinciannya, sekitar 87,19 juta orang melalui jalur darat, 13,38 juta orang menggunakan jalur udara/pesawat, serta 10,64 juta orang menggunakan jalur laut/kapal.

BACA JUGA: HUT Ke-66 Pertamina, Ini Tiga Strategi Rencana Jangka Panjang yang Siap Dilakukan

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina Group siap untuk melayani masyarakat dalam merayakan Natal dan Tahun Baru 2024.

Satgas Nataru bertugas di seluruh lini operasional, mulai dari hulu, pengolahan hingga hilir.

BACA JUGA: Implementasi CCUS, Pertamina Lakukan Injeksi Perdana CO2 di Lapangan Sukowati

Pertamina juga berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat serta Daerah, BUMN lain, serta TNI dan Polri untuk memastikan distribusi energi berjalan dengan aman dan lancar.

“Pertamina siaga 24 jam untuk menjamin pasokan energi dan menjaga kelancaran distribusi energi dengan dukungan dan kerja sama dengan instansi terkait,” ujar Fadjar.

Di sisi hulu, imbuh Fadjar, melalui PT Pertamina Hulu Energi bersama anak usahanya terus menjaga produksi migas sesuai dengan target.

Hasilnya produksi hulu migas mencapai 1.044 MBOEPD (Ribu Barel Minyak Ekuivalen/Setara Minyak per Hari) atau lebih dari 1 juta barrel minyak per hari.

Ini merupakan capaian dari 42 blok yang dikelola.

Di sisi pengolahan, melalui PT Kilang Pertamina Internasional, telah mengamankan stok minyak mentah pada posisi yang aman dengan kapasitas pengolahan mencapai 1 juta barrel per hari.

Seluruh produksi kilang baik gasoline, gasoil dan avtur semuanya di atas target antara 1–2 persen.

“Pertamina juga telah siaga mendistribusikan energi dengan menyediakan 329 unit kapal, mulai dari pengangkut BBM, LPG, Avtur hingga Crude Oil, baik domestik maupun internasional yang dioperasikan oleh PT Pertamina International Shipping,” imbuhnya.

Fadjar menambahkan secara nasional stok BBM, LPG dan Avtur saat ini dalam kondisi aman dan seluruh infrastruktur telah disiagakan yang meliputi 115 Terminal BBM, 30 Terminal LPG, lebih dari 7.400 SPBU, 48 ribu agen atau outlet LPG, dan 71 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).

Selama Satgas Nataru, PT Pertamina Patra Niaga sebagai subholding commercial & trading telah menyediakan layanan energi pendukung di jalur potensial, meliputi jalur tol, jalur wisata, dan jalur lintas utama, berupa SPBU Siaga, Agen dan Outlet LPG Siaga, 48 Kiosk Pertamina Siaga, 185 Motorist, 202 Mobil tanki stand by (SPBU Kantong), dan fasilitas kesehatan serta sarana istirahat di sekitar rest area dan lokasi wisata.

Selain itu, Pertamina melalui Subholding Gas, PT Perusahaan Gas Negara Tbk juga telah mengantisipasi kebutuhan gas yang diperkirakan mencapai 976 BBTUD (billion british thermal unit per day) selama periode Nataru.

Pertamina menjamin penyaluran gas bumi kepada 3.019 pelanggan komersial dan industri, 1.967 pelanggan kecil, serta 834.165 pelanggan rumah tangga.

Di saat bersamaan Pertamina juga mengoptimalkan infrastruktur gas bumi untuk pembangkit listrik juga menjaga penyaluran untuk pelanggan transportasi dengan menjaga kapasitas sebesar 177.750 LSP (liter setara premium) untuk Bahan Bakar Gas, SPBG dan MRU.

Pertamina melalui Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) juga memastikan pasokan listrik dari energi baru terbarukan yang stabil selama periode tersebut. Pertamina saat ini mengelola kapasitas pembangkitan sebesar 672,5 MW.

Untuk mendukung kelancaran pergerakan masyarakat, Pertamina juga meningkatkan jumlah penerbangan pesawat komersil Pelita Air menjadi 11 unit.

Kapasitas penumpang juga meningkat dari 220 ribu menjadi 241 ribu per bulan.

Pelita Air melayani masyarakat untuk rute Jakarta ke Padang, Pekanbaru, Palembang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Pontianak, Balikpapan, Banjarmasin dan Sorong.

Sementara itu sarana pendukung dari Pertamina yakni layanan kesehatan melalui PT Pertamina Bina Medika - IHC (Holding Rumah Sakit) menyiagakan seluruh rumah sakit dan klinik kesehatannya, dari Aceh hingga Papua selama 24 jam per hari.

Hal ini untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan selama Nataru.

Patra Jasa, anak usaha Pertamina yang bergerak di sektor hospitality juga menyediakan beragam promo menarik bagi masyarakat yang membutuhkan akomodasi selama Nataru.

Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi terkait pelayanan atau akan mengadukan ketersediaan energi bisa menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135 sebagai lini terdepan layanan informasi masyarakat.

Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler