Hadapi Pasar Bebas ASEAN, Keamanan Nasional Harus Optimal

Kamis, 14 Agustus 2014 – 22:29 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Faktor keamanan penting untuk mempersiapkan pembangunan ekonomi nasional, khususnya jelang pasar bebas negara-negara di Asia Tenggara atau AEC 2015. Demikian dikatakan mantan Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal (Purn) Dai Bachtiar saat menjadi pembicara utama dalam Diskusi Publik Provocative Proactive bertajuk "Darurat AEC 2015 Kesiapan Keamanan ASEAN Menghadapi Pasar Bebas ASEAN", di Jakarta, Kamis (14/8).

"Aspek keamanan nasional dan perekonomian memiliki kaitan yang signifikan. Potensi ekonomi yang dimiliki oleh Indonesia baru dapat terkonversi jadi hasil yang optimal jika didukung keamanan nasional yang kokoh," kata Dai melalui siran pers.

BACA JUGA: Masyarakat tidak Bisa Langsung Gunakan Uang NKRI

Di dalam negeri, ujar Dai, masih terdapat potensi gerakan separatis dan konflik horizontal. Sedangkan secara eksternal, potensi konflik di ASEAN relatif tinggi.

Mantan Duta Besar RI untuk Malaysia ini menambahkan, Indonesia sepatutnya menyiapkan sumber daya manusia penegak hukum yang handal. Ia pun sempat menginisiasi berdirinya Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation bersama rekan-rekan penegak hukum Australia dan Uni Eropa.

BACA JUGA: Suku Bunga KPR Bakal Bertahan 9-12 Persen

Selain personil penegak hukum yang handal, keamanan nasional juga harus didukung dengan sistem pemerintahan dan birokrasi dengan kualitas unggul. Dengan begitu pembentukan regulasi dan kebijakan publik dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

"Sekarang ini banyak regulasi yang tumpang tindih bahkan benturan antar pemangku kepentingan di pusat dan daerah. Ini hanya mungkin terjadi jika Indonesia dipimpin oleh seseorang yang berintegritas dan mampu memberikan keteladanan," papar Dai.

BACA JUGA: Uang NKRI Sudah Disebar ke Seluruh Kantor Cabang BI

Pakar kajian hubungan internasional dari CSIS, Philips J Vermonte mengatakan, Indonesia hingga saat ini mengedepankan demokrasi development and stability ASEAN. Menurutnya, Indonesia harus berkembang lebih jauh ke arah sustainable stability and development.

"Karena terdapat studi yang menyebutkan bahwa Indonesia hari ini telah tumbuh menjadi pemain global tapi masih tertinggal dalam hal pembangunan demokrasi, sustanaible stability dan development," ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Sementara ekonom dari Universitas Indonesia (UI), Berly Martawardaya menyoroti potensi ekonomi Indonesia dalam AEC 2015. Menurut Berly, dari perspektif makro, Indonesia sebetulnya memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam landscape perekonomian ASEAN. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Uang Kertas NKRI Berlaku Mulai 17 Agustus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler