Hadapi Sikap Warga, Kepala BNPB Mengeluh

Jumat, 18 Januari 2013 – 20:07 WIB
Pengungsi korban banjir di kawasan Kampung Melayu sedang antre pembagian jatah makanan, Jumat (18/1). Foto: Ade Sinuhaji/JPNN
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengalami kesulitan mengevakuasi warga yang rumahnya telah terendam banjir. Banyak warga yang enggan mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Rata-rata mereka tinggal sudah 20-23 tahun di sana, sehingga mereka tidak menghiraukan peringatan kami atau petugas SAR," ujar Kepala BNPB Syamsul Maarif saat menggelar jumpa pers di Gedung Kementrian Pekerjaan Umum, Jakarta, Jumat (18/1).

Mereka bahkan lebih mementingkan untuk menjaga barang-barang atau perabotan agar tidak tergenang air, tidak memedulikan keselamatan dirinya sendiri. Dengan alasan itu, pihaknya tak mau disalahkan bila warga tetap ngotot dan tidak mau diungsikan.

"Kalau tidak mau diungsikan dan tetap ngotot bertahan di rumah, nanti bila ada korban jiwa, pemerintah dan kami yang disalahkan," keluhnya.

Selain itu, meskipun bantuan logistik sudah tersedia, BNPB juga mengalami kesulitanmendistribusikan bantuan tersebut pada warga di pengungsian. Ini lantaran banyak warga dipengungsian yang terkadang tidak berkata dengan jujur. Untuk itu, dia mengimbau agar warga di pengungsian mau bersikap jujur.

"Jadi apabila sudah menerima bantuan jangan sampai pas ditanya di sana belum menerima bantuan, padahal lima menit lalu sudah menerima bantuan," papar Syamsul.

"Mari kita bangkitkan lagi rasa solidaritas kita, untuk lebih jujur," imbuhnya lagi. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KA Manggarai-Serpong Belum Operasi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler