Hadar Mengaku Ditikam Dari Belakang

Selasa, 13 November 2012 – 20:49 WIB
JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hadar Nafiz Gumay mengaku tidak hanya sekadar kecewa kepada Kepala Biro Hukum KPU Nani Suwarti, tetapi juga merasa ditikam dari belakang. Menurutnya, kesaksian Nani dalam sidang kode etik Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) telah memutarbalikkan fakta. 

“Saya merasa ditikam dari belakang. Kita bermaksud memberitahu dan mencoba membantu, namun ternyata apa yang disampaikan dihadapan sidang DKPP justru memutarbalikan fakta. Kalau mau, bisa saja saya hanya tinggal perintah. Tapi saya datang dan memberi masukan, semata-mata untuk adanya perbaikan lebih baik, ” ujarnya kepada JPNN, di Jakarta, Selasa (13/11).

Pernyataan Hadar ini terkait dengan omongan Nani saat mengungkap proses teknis verifikasi partai politik (parpol). Kata dia, petugas verifikator berinisiatif membuat tabulasi dari program excel sebagai alat bantu. “Nah sistem excel ini dirubah ke Sipol (Sistem Informasi Partai Politik,red). Kami kecewa, tapi kami tetap melakukan perubahan itu. Selain itu Pak Hadar juga setiap sore datang tanya hasil verifikasi. Ini kok setiap sore, untuk apa ditanya?” bebernya.

Nani juga mengungkapkan bahwa Hadar bersama anggota KPU, Ida Budhiati mengambilalih proses verifikasi yang selanjutnya dikerjakan tim International Foundation for Election System (IFES) yang melakukan input data ke Sipol. “Tapi data yang disampaikan itu pada akhirnya tetap menggunakan format excel, dan bukan data input IFES,”ujarnya.

Menurut Hadar, apa yang ia lakukan semata-mata bertujuan baik untuk mengefisienkan pekerjaan yang ada. “Karena awalnya teman-teman (petugas verifikator,red) itu bekerja menggunakan excel yang berbeda-beda formatnya. Excel digunakan hanya untuk mencatat, tapi tidak pernah dipikirkan untuk penghitungan,”ujarnya.

Hadar kemudian menyampaikan langsung pemikirannya kepada Nani Suwarti. Namun kata dia, Nani tidak menggubris apa yang disampaikan.

“Tapi meski dikatakan iya, tetap saja model lama yang digunakan. Kalau kita sudah memahami fungsi excel kan bisa lebih baik. Ternyata ini tidak dijalankan. Apa yang saya katakan, itu tidak diperhatikan. Untuk itu saya mengajak teman-teman jujur melihat situasi ini. Sipol pada akhirnya tidak digunakan. Ini sudah diputarbalikkan,” katanya. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peluang Gatot-Gus Irawan Sudah Tertutup

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler