Hadi Purwanto: Bachtiar Nasir, Haikal Hasan dan Siapa pun WNI Harus Taat Hukum

Senin, 21 Desember 2020 – 19:42 WIB
Kepala Deputi Advokasi DPP LIRA Hadi Purwanto. Foto: dok pri untuk jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Bachtiar Nasir kembali dipanggil penyidik Bareskrim Polri untuk diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dana Yayasan Keadilan Untuk Semua (YKUS).

Demikian pula Haikal Hasan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Habib Rizieq Shihab (HRS) Center yang dilaporkan ke polisi dengan tudingan menyebarkan berita bohong.

BACA JUGA: Oknum Polisi Ini Ditetapkan Jadi Tersangka, Kasusnya Bikin Malu Polri

Pada hari ini, Senin (21/12/2020), dia dipanggil Polda Metro Jaya terkait ceritanya mengaku bertemu Nabi Muhammad SAW.

Menanggapi hal ini, pengamat hukum Hadi Purwanto mengatakan, keduanya merupakan orang terdekat MRS. Di saat MRS sedang terlibat proses hukum sebagai tersangka kasus, keduanya juga terlibat kasus hukum.

BACA JUGA: Selamat dari Hukuman Mati, M Yani Divonis Seumur Hidup, JPU Ajukan Banding

"Hal ini dapat merugikan figur MRS sendiri dan lingkaran orang-orang di sekitarnya,” tutur Hadi.

Kepala Deputi Advokasi DPP LIRA ini berpandangan, keduanya harus menjadi sangat kooperatif memenuhi panggilan Polisi. "Sebagaimana akhirnya MRS hadir meskipun setelah tiga kali panggilan, seharusnya mereka berdua hadir saat panggilan pertama. Karena hal ini akan membuktikan ketaatan hukum seorang warga negara,” tegasnya.

BACA JUGA: Ustaz Bachtiar Nasir Tidak Percaya Ada Muslim Radikal

Hadi menerangkan mengenai azas praduga tak Bersalah, di mana semua orang pada dasarnya tidak bersalah, sebelum pengadilan menyatakan bersalah.

"Keduanya adalah tokoh yang memiliki pengikut, orang yang dijadikan panutan oleh massa yang mereka miliki. Sudah selayaknya mereka menjalankan keteladanan agar supremasi hukum di Indonesia bisa berjalan dengan baik,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menyatakan, jangan sampai ada persepsi orang yang memiliki pengikut banyak kebal hukum.

"Kita semua berharap, tidak perlu ada show force yang berlebihan ketika mereka - mereka hadir. Masyarakat sudah makin cerdas, show force hanya akan menyebabkan kejengahan rakyat Indonesia." Pandang Hadi.

"Di antara rakyat yang cerdas, tentunya masih ada masyarakat yang harus diberikan edukasi, karena latar belakang kedekatan, kecintaan, atau taklid buta terhadap yang diikuti,” jelasnya.

Hadi berharap yang demikian tidak menjadi sebuah provokasi bagi para pengikutnya dan semua menghormati proses hukum.

Terakhir Tokoh Masyarakat asal Tuban mengucapkan apresiasinya kepada aparat penegak hukum.

BACA JUGA: Pasutri Jadi Pemenang di Pilkada Serentak 2020, Suami Jadi Wali Kota, Istri Terpilih Sebagai Wagub

"Polisi makin menunjukan kapasitasnya sebagai polisi kelas dunia. Semua yang bersalah pasti akan diproses tanpa pandang bulu. Masyarakat Indonesia bersama bapak ibu sekalian,” tutupnya.(dkk/jpnn)

 

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler