jpnn.com, JAKARTA - Komisi I DPR telah menyetujui Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo. Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR Aboe Bakar Alhabsy mengharapkan Kepala Staf TNI AU (KSAU) itu jika kelak menjadi panglima akan makin melanggengkan kemanunggalan tentara dengan rakyat.
"Kami percayakan pengelolaan TNI kepada beliau," ujar Aboe di Jakarta, Rabu (6/12).
BACA JUGA: Pergantian Panglima TNI Dipercepat? DPR: Terserah Presiden!
Namun, Aboe juga mengingatkan Hadi akan tiga tugas utama sebagai Panglima TNI. Yang pertama adalah melanjutkan peran TNI dalam menjaga kedaulatan NKRI, utamanya mengamankan wilayah perbatasan atau daerah rawan konflik seperti Papua dan Poso.
"Selama ini keberadaan penjagaan TNI di perbatasan dapat menekan kejahatan lintas negara, seperti narkoba ataupun perdagangan orang," sebutnya.
BACA JUGA: Ruhut Sitompul: Gerindra Panik, Galau, Kebakaran Jenggot
Kedua, Hadi harus melanjutkan peran TNI dalam mengamankan ideologi negara. Aboe menegaskan, selama ini TNI sangat dipercaya masyarakat ketika harus berhadapan dengan ideologi terlarang seperti komunisme.
"Karena kita pernah memiliki sejarah kelam dengan adanya upaya pergantian ideologi pancasila di tahun 1965," kata anggota Komisi III DPR ini.
BACA JUGA: Hadi Panglima TNI, Siapa KSAU Berikutnya?
Tugas ketiga adalah membangkitkan kewaspadaan nasional agar seluruh komponen bangsa mawas diri terhadap proxy war. Yakni, sebuah pola perebutan kekuasaan di dunia dengan cara dan model yang baru.
"Panglima harus mampu menyadarkan bangsa ini akan bahaya proxy war tersebut," jelas politikus yang akrab didapa dengan panggilan Habib Aboe itu.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tito Karnavian Umbar Pujian untuk Marsekal Hadi Tjahjanto
Redaktur & Reporter : Boy