jpnn.com, JAKARTA - Dalam momen Dharma santi Nasional Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.
Dia menekankan bahwa moderasi beragama telah menjadi isu global sebagai jawaban atas maraknya intoleransi.
BACA JUGA: Catatan Ketua MPR RI: Kasus Mafia Kebutuhan Pokok Rakyat Harus Dituntaskan!
Hari Toleransi Internasional setiap 16 November yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berangkat dari sikap intoleransi dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam kehidupan beragama.
Nilai agama akan selalu melekat dan mewarnai kehidupan keseharian dan kebangsaan.
BACA JUGA: Bamsoet Menantang Tuksedo Studio Bali Produksi Mobil Listrik Handmade
Mengajarkan untuk menjaga hubungan silaturahmi yang harmonis dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan.
"Indonesia bukan negara agama yang berdasar pada satu agama tertentu, juga bukan negara sekuler. Indonesia adalah negara yang berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa," ujar Bamsoet.
BACA JUGA: Bamsoet Dukung Pengadaan EHang 216 sebagai Official Aircraft IMI
Hal itu dikatakannya dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersamaan dengan Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944 di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Minggu (10/4).
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersamaan dengan Dharma Santi Nasional makin melengkapi perayaan Hari Suci Nyepi.
Dharmasanti adalah acara simakrama atau silaturahmi yang bertujuan membangun kerukunan, kedamaian, dan harmoni antarumat.
"Martabat kemanusiaan seseorang tecermin dari caranya menghormati orang lain," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, membangun moderasi beragama merupakan keniscayaan sekaligus tantangan.
''Harus dilakukan dengan sinergi dan kolaborasi dari segenap elemen bangsa, utamanya masing-masing umat beragama,'' ujar Bamsoet.
MPR terus membangun wawasan kebangsaan melalui program Sosialisasi Empat Pilar MPR RI untuk mendorong kerukunan dan kedamaian," terang Bamsoet.
Menurut Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini, bagi Indonesia, membangun moderasi beragama sangat penting.
Moderasi beragama akan menjadi faktor kunci terwujudnya harmoni dan kerukunan umat beragama.
"Kerukunan umat beragama yang menjadi landasan terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa bukan sesuatu yang bersifat statis, tetapi berkembang dinamis," pungkas Bamsoet. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi