Hadiri Ijtimak Ulama, Anies Baswedan Janjikan Keadilan untuk Semua

Sabtu, 18 November 2023 – 19:15 WIB
Pasangan capres-cawapres Pilpres 2024 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar atau AMIN menghadiri Ijtima' Ulama dan Tokoh Nasional di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/11/2023). Foto: Tim Media AMIN

jpnn.com, JAKARTA - Pasangan capres-cawapres Pilpres 2024 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar atau AMIN terus menyuarakan idenya tentang keadilan bagi semua.

Duo yang diusung Koalisi Perubahan itu pun akan mewujudkan janji-janji kampanyenya tentang keadilan bagi semua melalui program yang mendorong kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.

BACA JUGA: Selain Kubu Prabowo-Gibran Merasa Ditekan, TPN Ganjar Berkomunikasi dengan Tim AMIN

Anies menyatakan hal itu saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Ijtima’ Ulama dan Tokoh Nasional di Kompleks Majelis Az-Zikra, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/11/2023).

Muhaimin Iskandar yang menjadi pendamping Anies di Pilpres 2024 juga hadir pada persamuhan itu.

BACA JUGA: Eks Bupati Batang: Mas Anies Idola Saya, Harus Jadi Presiden RI

“Ikhtiar kami ialah mewujudkan satu kemakmuran dan satu keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia pada 2024. Republik ini lahir dengan satu tujuan menghadirkan keadilan bagi semua,” ujar Anies.

Pernyataan Anies itu langsung disambut aplaus lebih dari 400 ulama dan habaib dari berbagai daerah yang menghadiri ijtimak tersebut.

BACA JUGA: Sudah Terbukti di Jakarta, Anies Pasti Wujudkan KPR untuk Semua

Gubernur DKI 2017-2022 itu menegaskan persatuan bisa diwujudkan bila ada keadilan bagi semua. Namun, Anies menyebut kondisi saat ini menunjukkan maraknya ketimpangan.

“Ketidakadilan menjadi potret Indonesia. Ikhtiar kita menghadirkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” imbuhnya.

Anies memperkuat pendapatnya dengan data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) antarwilayah yang timpang. Menurut dia, IPM di Jawa dan Sumatra pada 2013 di angka 69,83.

Pada 2022, IPM di kedua pulau itu di angka 74,19. Adapun di daerah lain, yakni Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, IPM pada 2013 di angka 64,81, sedangkan pada 2022 baru 69,47.

“Pembangunan bukan soal infrastruktur saja. Kami akan luruskan paradigma pembangunan menjadi pertumbuhan pemerataan dan keberlanjutan,” tuturnya.

Anies lantas menyodorkan tamsil tentang pembagian kue untuk menggambarkan pentingnya pemerataan.

“Membesarkan kue itu baik, tetapi membagikan kue secara merata itu lebih baik lagi,” katanya.

Lebih lanjut Anies mengatakan mencapai kemakmuran merupakan salah satu tonggak penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Tonggak pertama bagi Indonesia ialah Soempah Pemoeda pada 1928 yang berisi kesepakatan para pemuda akan satu tumpa darah, satu bangsa, dan satu bahasa.

Tonggak selanjutnya ialah Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Menurut Anies, tonggak penting lainnya ialah pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS) untuk kembali menjadi RI lagi.

Satu tonggak penting lainnya ialah Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957 yang berisi pernyataan kepada dunia bahwa wilayah laut NKRI mencakup laut sekitar, di antara, dan di dalam kepulauan Indonesia. “Deklarasi Djuanda diakuni dunia pada 1982,” kata Anies.(jpnn.com)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Salam Tokoh Nahdiyin Yakini Jatim Akan Jadi Lumbung Suara Anies-Muhaimin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler