jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan regenerasi kepemimpinan di level organisasi sayap partai perlu dilakukan.
Menurut dia, hal itu untuk menjaga eksistensi Partai Gerindra, serta agar perjuangan politik dapat berumur panjang, sepanjang Republik Indonesia berdiri.
BACA JUGA: Ahmad Muzani: Gerindra Menargetkan Setengah Juta Dosis Vaksin untuk Masyarakat
Oleh karena itu, kata dia, idealisme perjuangan tetap perlu dijaga karena menjadi semangat pergerakan.
"Itu sebabnya kontinuitas kepemimpin, regenerasi, dan kaderisasi sangat diperlukan untuk menjaga perjuangan kita (Partai Gerindra). Idealisme adalah sebuah cara yang akan kami junjung tinggi. Cita-cita akan terus diperjuangkan dengan mengedepankan kepentingan rakyat," katanya.,
BACA JUGA: TIDAR Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Politikus Gerindra Ajak Kaum Muda Terjun ke Politik
Muzani mengungkap itu dalam sambutannya saat menghadiri Musyawarah Daerah PD Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Sumatera Utara di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumut, Sabtu (2/10).
Muzani yang juga wakil ketua MPR RI itu mengakui bahwa memperjuangkan idealisme politik bukan hal mudah.
BACA JUGA: Prabowo Dinilai Berpeluang Besar Memenangi Pilpres 2024
Menurutnya, perjuangan politik sering kali tergoda oleh jebakan pragmatisme.
Oleh karena itu, ujar dia, usaha memperjuangkan kepentingan rakyat harus terus dilakukan dengan menguatkan idealisme berpolitik di Partai Gerindra.
“Sehingga, pragmatisme politik atau orientasi kepentingan jangka pendek dapat dihindari dan perjuangan itu tidak berbelok dari jalurnya," ujar Muzani.
Masalahnya, lanjut Muzani, idealisme sering terbentur dengan realitas politik.
Menurutnya, idealisme berpolitik itu sering bertabrakan dengan pragmatisme.
Hal inilah, kata Muzani, yang menyebabkan idealisme luntur dan hanya menjadi slogan.
“Ini yang menyebabkan politik sering dijauhkan oleh masyarakat kita,” kata dia.
Oleh karena itu, Muzani mengingatkan kader Partai Gerindra harus selalu berjuang untuk rakyat, bukan atas nama rakyat.
Dengan demikian, kata dia, perjuangan kader Partai Gerindra di semua level, baik itu eksekutif maupun legislatif, hingga pengurus pusat dan daerah tidak menjadi belantik politik.
Sebab, hal itu hanya akan menyebabkan kemunduran dan keburukan dalam upaya membangun bangsa dan negara Indonesia.
“Itulah kenapa regenerasi dan optimisme harus terus dibangun. Tujuannya, agar kader-kader Gerindra tidak menjadi belantik-belantik politik,” paparnya.
Dia menyatakan tujuan Gerindra ialah menjadi menjadi partai yang selalu hadir di tengah rakyat.
“Memperjuangkan apa yang menjadi keinginan rakyat di kala senang atau susah," tutup ketua Fraksi Gerindra di DPR itu dalam siaran persnya.
Dalam Musda itu, Tia Anggraini terpilih menjadi ketua PD TIDAR Sumut menggantikan Ichwan Ritonga.
Musda Tidar Sumut dihadiri oleh sejumlah anggota DPR RI Gerindra seperti Muhammad Raden Syafii, Gus Irawan Pasaribu, dan Djohar Arifin.
Kemudian, hadir pula dari DPP Partai Gerindra seperti Waketum Mayjen (Purn) Musa Bangun, Rahayu Saraswati, Ketum PP TIDAR Aryo Djojohadikusumo, dan Wakil Wali Kota Kota Medan Aulia Rachman serta Wakil Bupati Batubara Oky Iqbal Frima. (boy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Boy