jpnn.com, PEKALONGAN - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana ikut menghadiri peresmian Monumen Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso di Stadion Hoegeng, Kota Pekalongan, Sabtu, 11 November 2023.
Sebab, bagi Nana, Jenderal Polisi Hoegeng merupakan sosok pemimpin dan polisi yang memiliki integritas tinggi.
BACA JUGA: Hasto Beri Pesan Penting untuk Polri, Singgung Soal Jenderal Hoegeng
Oleh karena itu, sudah sepantasnya sosok itu menjadi teladan, tidak hanya bagi anggota Polri, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia.
“Penghargaan ini patut diberikan kepada beliau, karena beliau adalah tokoh polisi yang selama ini menjadi teladan bagi kami. Beliau adalah sosok pimpinan yang mempunyai integritas tinggi,” kata Nana yang mantan anggota Polri ini.
BACA JUGA: Polisi Antisuap Irjen Akhmad Wiyagus Menerima Hoegeng Awards 2022
Monumen Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso diresmikan olah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Jenderal TNI Laksamana Yudo Margono. Monumen itu terletak tepat di halaman depan Stadion Hoegeng, Kota Pekalongan.
Monumen Hoegeng itu dipahat oleh Dunadi, seniman patung atau pematung asal Bangul yang sering membuat patung Proklamator sekaligus Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno.
BACA JUGA: Raih Hoegeng Awards Kategori Polisi Berdedikasi, Aipda Rohimah: Takdir Itu Milik Allah
Monumen Hoegeng sengaja dibangun di Kota Pekalongan karena Hoegeng lahir dan besar di Kota Batik tersebut. Bahkan pengabdian Hoegeng sebagai anggota polisi juga dimulai di tanah kelahirannya itu.
Nana mengapresiasi pembangunan monumen tersebut. Sebab, monumen itu dinilai sebagai penghargaan dan tanda kehormatan atas dedikasi yang diberikan Jenderal Hoegeng kepada negara.
“Beliau punya pola hidup yang sederhana, jujur, dan pemberani. Artinya berani dalam menentukan kebijakan, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sosok beliau yang selama ini hampir semua junior-junior Polri ini mengidolakan," ujar Nana.
Setali tiga uang, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan Hoegeng merupakan sosok yang menjadi idola dan panutan bagi anggota Polri.
Dia adalah mantan Kapolri yang sudah dikenal baik di lingkungan Polri dan masyarakat.
“Ia seorang yang jujur, berani, dan mengambil keputusan menjadi abdi negara. Banyak nilai-nilai yang beliau ajarkan untuk menjadi tauladan .Kita yang muda melihat beliau sebagai tokoh yang harus kita warisi keberanian dan tauladannya. Ini penting untuk generasi polisi yang akan datang,” kata Nana.
Pada peresmian itu juga dihadiri oleh perwakilan keluarga besar Jenderal Polisi Hoegeng. Yaitu cucunya, Rama Hoegeng, yang hadir langsung di lokasi.
Sementara istri Hoegeng, Meriyanti hadir secara daring untuk menyaksikan Monumen Jenderal Polisi Hoegeng diresmikan di kota yang sarat sejarah bagi keluarganya.
Rama dalam kesempatan itu menyampaikan pesan turun-temurun dari keluarga Hoegeng yang selalu menjadi pegangan keluarga hingga saat ini.
Pesan atau wasiat itu berbunyi "Ngger, kita sudah tidak punya apa-apa, yang tersisa hanya nama baik, maka jagalah nama itu hingga anak cucu keturunan."
Meriyanti yang hadir secara daring juga menyampaikan terima kasih dengan apa yang dikerjakan oleh jajaran Polri untuk membuat Monumen Hoegeng.
Sosok berusia 98 tahun itu juga mengakui bahwa Kota Pekalongan memberikan kenangan manis bagi keluarga Hoegeng.
"Saya terima kasih dengan segala apa yang dikerjakan. Pekalongan membawa kenangan manis bagi kami. Semoga semua anggota Bhayangkara dan Bhayangkari akan menjadi contoh yang baik, contoh yang indah bagi masyarakat. Keinginan kami (keluarga Hoegeng) hanya satu, titip Polri,” ujar Meriyanti saat berdialog dengan Kapolri.
Selain Kapolri dan Pj Gubernur Jawa Tengah, turut hadir dalam peresmian tersebut Habib Luthfi, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Pangdam IV/Diponegoro Mayjend TNI Widi Prasetijono, Kapolda DIY.
Hadir juga Gubernur Akpol Irjen Krisno Halomoan Siregar, Ketua Harian Kompolnas, Ketua MUI dan BAZNAS Jateng Ahmad Daroji, serta perwakilan dari tokoh masyarakat dan Forkompimda.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari