jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengapresiasi sumbangsih Prof Yusril Ihza Mahendra kepada bangsa, khususnya dalam perkembangan hukum tata negara.
Hal itu disampaikan setelah menghadiri syukuran ultah ke-67 Prof Yusril Ihza Mahendra di Jakarta, Minggu (5/2) sore.
BACA JUGA: Bamsoet: HPN 2023 Harus jadi Momentum Tingkatkan Peran Pers sebagai Peranti Demokrasi
"Mengawali perjalanan kariernya di Istana Negara sebagai penulis pidato Presiden Soeharto dan Presiden BJ Habibie, Prof Yusril kemudian menjadi bagian penting dalam perjalanan politik bangsa," kata Bamsoet yang akrab disapa menyampaikan perjalanan hidup Prof Yusril yang memasuki usia 67 tahun
Prof Yusril juga pernah menjabat sebagai Menteri Hukum dan Perundang-undangan pada pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.
BACA JUGA: PBB Menawarkan Yusril Jadi Kandidat Wakil Presiden ke PDIP
Kemudian menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara ke-13 pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ketua ke-20 DPR itu menyampaikan Prof Yusril juga turut menjadi bagian penting dalam perjalanan reformasi Indonesia.
Salah satunya dengan menjadi inisiator pendiri Partai Bulan Bintang (PBB).
Sebagai partai Islam yang mengambil inspirasi dari Masyumi, PBB melandaskan perjuangan pada ajaran-ajaran Islam yang universal dan bersifat rahmatan lil alamin, yaitu rahmat bagi seluruh alam.
Prof Yusril juga mempelopori amandemen konstitusi pascareformasi di tengah tuntutan federalisme dari berbagai tokoh reformasi ketika itu.
Pada Pemilu 1999, Partai Bulan Bintang mampu meraih 2.050.000 suara atau sekitar 2 persen dan meraih 13 kursi DPR.
Prof Yusril sebagai Ketua Umum PBB sempat menjadi satu-satunya calon presiden Indonesia yang melengkapi syarat administratif pascareformasi.
"Namun demi kepentingan yang jauh lebih besar, yaitu persatuan dan kesatuan bangsa, beliau dengan lapang dada mengundurkan diri dan memberikan jalan kepada KH Abdurrahman Wahid juga sebagai pelunasan hutang Masyumi kepada NU pada masa lampau," kata Bamsoet lagi.
Waketum Partai Golkar itu menyampaikan selain aktif di dalam negeri, Prof Yusril juga aktif dalam berbagai kegiatan di tingkat internasional, seperti ASEAN, AALCO dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
"Beliau juga pernah menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Konferensi Internasional tentang Tsunami dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika II di Jakarta," sebutnya.
Prof Yusril juga memimpin delegasi RI ke persidangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas dan mengesahkan berbagai konvensi internasional.
Mulai dari UN Convention on Transnational Organized Crime di Palermo, Italia, dan UN Convention Against Corruption di Markas PBB di New York.
"Yusril juga pernah menjadi presiden dari Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) yang bermarkas di New Delhi, India," pungkas Bamsoet.
Turut hadir pada syukuran ultah ke-67 Prof Yusril, antara lain Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti, Wakil Ketua DPD ultan Bachtiar Najamudin, Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono, Menteri Perdagangan Indonesia ke-31 Enggartiasto Lukita, dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi