Hadirkah Presiden Putin pada KTT G20 di Bali? Gus Muhaimin Bocorkan Informasinya

Kamis, 24 Maret 2022 – 21:48 WIB
Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Gus Muhaimin saat menerima kunjungan Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva di di Ruang Delegasi, Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3). Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin berharap Presiden Rusia Vladimir Putin tetap bisa menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang sedianya dilaksanakan di Bali.

Hal itu disampaikan Gus Muhaimin saat menerima kunjungan Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3).

BACA JUGA: 17 Komandan Rusia Dibantai di Ukraina, Vladimir Putin Mulai Paranoid

"Kami berharap Presiden Putin tetap hadir di G20," kata Gus Muhaimin seusai bertemu Dubes Lyudmila di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Menurut Gus Muhaimin, Presiden Putin sesuai informasi yang disampaikan Dubes Lyudmila sudah menyanggupi akan hadir dalam agenda KTT G20.

BACA JUGA: Tiongkok Dukung Putin Hadiri KTT G20 di Bali Meski AS Menolaknya, Sikap Indonesia?

"Bu Dubes menyatakan bahwa sampai hari ini ada kesiapan dan kesanggupannya (Presiden Putin, red) untuk hadir," kata Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Selain membahas agenda KTT G20, Gus Muhaimin turut berbicara tentang harapan Indonesia terhadap konflik di Ukraina kepada Dubes Lyudmila.

BACA JUGA: Putin Ingin Hadir di KTT G20 Bali, Rusia Minta Indonesia Lakukan Ini

Menurut dia, rakyat Indonesia sebenarnya menginginkan adanya suasana damai di Ukraina karena masyarakat khawatir konflik di negara beribu kota Kiev memicu perang global.

"Jadi, supaya tidak jadi pemicu, kita berharap kepada Rusia untuk mempercepat keadaan ini supaya menjadi damai," ujar Gus Muhaimin.

Sebelumnya, anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin menyebut urusan kehadiran Rusia dalam KTT G20 yang sedianya dilaksanakan di Bali tidak bisa sekadar atas keputusan sepihak.

"Soal diundang atau tidak diundang itu, kan, kolektif kolegial. Jadi, harus ada diskusi dahulu antaranggota untuk memutuskan Rusia diundang atau tidak," kata legislator Fraksi PDIP itu ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3).

Kang TB, sapaan TB Hasanuddin mengatakan media atau negara Barat tidak bisa sepihak menentukan kehadiran Rusia dalam konferensi yang sedianya dilaksanakan pada Oktober 2022.

"Mengundang atau tidak mengundang, keputusan itu harus didiskusikan di intern mereka," kata mantan Sesmilpres era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

BACA JUGA: Lihat 2 Foto Polisi Ini, Mereka Sudah Dipecat, Kombes Budhi: Mereka Sudah Lupa Diri!

Konflik antara negara-negara Barat dan Rusia atas perang di Ukraina merembet di ajang KTT G20 yang akan bergulir di Bali, Oktober 2022 mendatang.

Saat negara-negara Barat dan Amerika Serikat mendesak Indonesia yang bertindak sebagai Presidensi G20 mengeluarkan Rusia dari keanggotaan sekaligus menolak kehadiran Presiden Vladimir Putin di Bali, perlawanan datang dari Moskow dan China.

Pemerintah China justru mendukung langkah Indonesia sebagai Ketua G20 di tengah tuntutan agar Rusia dikeluarkan dari keanggotaan G20.

Respons China ini menyusul sikap Rusia melalui Duta Besar Lyudmila Vorobieva yang mendukung Indonesia sebagai Presidensi G20. (ast/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler