Hahahaa...Jokowi Dicap Presiden PHP

Senin, 27 Juli 2015 – 20:12 WIB
Presiden RI, Joko Widodo, ketika melambaikan tangan. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universias Indonesia (UI), Panji Anugrah menilai cara pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dalam mengelola negara dinilai tidak jauh berbeda dengan cara rezim Soeharto di era Orde baru. 

Bedanya, Pak Harto disebut Panji menggunakan kekuasaannya dengan instrumen intimidasi. Sementara Jokowi melakukannya dengan iming-iming jabatan.

BACA JUGA: Nah loh...Ada Menteri yang Dituding Tutupi Kinerja dengan Pencitraan

"Penguasa sekarang jebolan sekolah politik orde baru yang terbiasa dengan budaya transaksi. Tradisi itu dikembangkan dengan alat tukar yang berbeda. Dulu dengan tekanan, sekarang dengan iming-iming jabatan. Tapi substansinya sama. Namun rezim Soeharto masih lebih unggul karena meski demikian pertumbuhan berjalan, sementara di rezim Jokowi, semua mengalami perlambatan," ujar Panji, di Jakarta, Senin (27/7).

Sikap Jokowi seperti itu lanjutnya, membuat partai-partai pendukung yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menjadi tidak nyaman. "Lihat, KIH berusaha terus memengaruhi Jokowi. Di sisi lain, Jokowi juga terus menjadi PHP (pemberi harapan palsu) kepada partai-partai yang berada di luar kekuasaan yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP)," tegasnya.

BACA JUGA: PDIP Terus Dorong Proses Hukum agar Pelaku Kudatuli Diadili

Sikap Jokowi tersebut ujarnya, akhirnya mendorong elite partai politik hanya mencari keuntungan saja. Sementara situasi Indonesia tidak banyak berubah.

"Semua masih sama. Struktur partai masih sama. Meski saat ini ada banyak partai dan ada kompetisi, tapi mental para politisinya tidak berubah. Demokrasi hanya dipakai sebagai bungkus saja," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA JUGA: Katanya sih Menteri Tjahjo Pede Pilkada Diikuti Minimal Dua Pasangan Balon

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Digarap, Komisioner KY: Maaf Ya Kalau Anda Tersinggung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler