jpnn.com - JAKARTA - Razia kendaraan yang sering digelar oleh jajaran kepolisian akhir-ahir ini bukan cuma mengundang rasa kurang nyaman pengendara di jalan-jalan raya.
Analis Kebijakan Madya Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto juga memiliki perasaan yang sama.
BACA JUGA: Pesantren Punya Peran Strategis Tangkal Radikalisme
"Kalau soal razia yang terlalu sering, saya juga tidak suka," kata Rikwanto, menjawab pertanyaan wartawan, di sela-sela Dialektika Demokrasi "Awas! Sanksi Tegas Incar Penggiat Medsos di Pilkada 2017", di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Kamis (29/9).
Lebih lanjut, Rikwanto mengungkap pengalamannya pada setiap razia yang dia alami.
BACA JUGA: Pengakuan Istri Santri Dimas Kanjeng yang Terbunuh
"Beberapa kali dirazia, saya selalu buka pintu mobil. Lalu jawab petugas, siap ndan! Siap ndan!," ungkap mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.
Setelah itu, Rikwanto selalu menanyakan, kenapa dia disuruh berhenti?
BACA JUGA: Ssst...Nazar Sebut Ada Dirjen Sudah Berstatus Tersangka Korupsi e-KTP
"Lalu saya tanya, kenapa saya disetop? Jawabnya, nganu ndan, nganu ndan. Tapi begini, karena di forum ini ada komplain soal razia yang terlalu sering ini, saya nanti akan laporkan fakta ini," ungkap mantan Kapolres Klaten itu.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpora Gabung Relawan Bersihkan Sisa Banjir Garut
Redaktur : Tim Redaksi