Hai Para Penggemar Gorengan...Baca Penjelasan Pakar Gizi Ini ya

Selasa, 26 Mei 2015 – 06:20 WIB
Ilustrasi (Dite Surendra/Jawa Pos)

jpnn.com - GORENGAN merupakan makanan yang membuat banyak orang ketagihan sekaligus waswas. Rasanya yang enak selalu menggoda siapa pun. Namun, gorengan selalu menjadi makanan yang ”dituduh” tidak sehat. Bagi mereka yang menjalani program diet sehat, menu makanan yang digoreng selalu dibuang dari daftar makanan.

Made Krisna Dewi SGz., staf pengajar di Akademi Gizi Surabaya, menjelaskan bahwa gorengan tidak selalu berbahaya bagi tubuh. Dalam gorengan, terdapat kandungan kolesterol dan lemak. Sejatinya, dua zat itu dibutuhkan tubuh.

BACA JUGA: Hal yang Harus Diketahui tentang Seks selama Kehamilan

Lemak berguna untuk pembentukan energi dalam tubuh, sedangkan kolesterol berguna untuk pertumbuhan jaringan otak. ”Tidak benar jika kita benar-benar anti pada gorengan,” ujar Made.

Masalah muncul jika gorengan dikonsumsi berlebihan. Idealnya, jumlah minyak yang masuk ke tubuh tidak boleh lebih dari 6 sendok teh. Satu buah gorengan jenis apa pun memiliki daya serap minyak rata-rata 1 sendok teh. Dengan kata lain, jumlah gorengan yang dikonsumsi tidak boleh lebih dari 6 buah dalam sehari.

BACA JUGA: Rambut Rontok? Ini Tips untuk Mengatasinya

Jika gorengan dikonsumsi berlebihan, tentu masalah kesehatan akan muncul. Yang paling sering dikenal adalah kolesterol tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi akan menyumbat pembuluh darah dan menghambat aliran darah ke otak. Tersumbatnya pembuluh darah akan mengakibatkan pikun, darah tinggi, dan akhirnya stroke.

Bukan hanya pada makanan atau gorengan, kualitas minyak yang digunakan untuk menggoreng juga berpengaruh pada kesehatan. Orang sering menggunakan minyak goreng berkali-kali demi menghemat minyak. Minyak yang demikian kerap disebut minyak jelantah. Padahal, minyak jelantah mengandung zat-zat yang bersifat racun bagi tubuh.

BACA JUGA: Tips Sederhana agar Kehamilan Sehat

Karbon monoksida merupakan salah satu zat beracun yang bisa diikat minyak. Bayangkan jika minyak yang mengandung zat beracun tersebut digunakan untuk menggoreng. Sudah pasti apa pun yang digoreng dalam minyak itu mengandung racun.

Jika sampai termakan, zat-zat racun tersebut akan bercokol di organ-organ dalam tubuh. Itulah yang menjadi cikal bakal timbulnya kanker.

Selain minyak, pembungkus gorengan patut diwaspadai. Biasanya, para pedagang gorengan akan menggunakan pembungkus berupa koran atau plastik. Keduanya merupakan bahan yang berbahaya.

Minyak pada gorengan, yang zat lemaknya sudah terlepas, akan mengikat zat lain dari koran dan plastik. Dari koran, minyak akan mengikat zat karbon yang berasal dari tinta koran.

Untuk plastik, minyak akan mengikat zat dari bahan vinil pada plastik. Karbon dan vinil yang masuk ke tubuh juga akan meningkatkan potensi terkena kanker. (len/c6/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengenal Gejala Asma, Penyakit yang tak Bisa Disembuhkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler