Hajar Persiram Tiga Gol Tanpa Balas, Persiba Serasa Juara

Minggu, 31 Agustus 2014 – 09:02 WIB

jpnn.com - BALIKPAPAN - Plong! Itulah perasaan para penggawa tim Persiba Balikpapan dan segenap pecintanya saat wasit Mardi asal Purwakarta meniupkan peluit panjangnya. Ya, ribuan Persiba mania benar-benar plong dan merasa seperi juara saat tim  kesayangan mereka Persiba, benar-benar menuntaskan  match day ke-19 sekaligus laga kandang pamungkasnya di musim kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014 usai mengempaskan tamunya Persiram Raja Ampat dengan skor telak 3-0 (1-0).

Tiga gol kemenangan Beruang Madu-julukan Persiba- dalam pertandingan yang berlangsung Sabtu (30/8) sore kemarin berhasil dibukukan oleh duo penyerang asingnya melalui gol pembuka Ansu Toure (menit ke-31)  serta dua gol lainnya yang diborong Patrice Nzekou (menit ke-84 dan 90).

BACA JUGA: Torres Jemput Kebahagiaan di Milan

Dengan tambahan tiga poin tersebut secara otomatis Persiba pun berhasil meringsek ke posisi 6 klasemen sementaradengan 25 poin dari 19 laga dan menyisakan satu laga lagi, sekaligus memastikan posisi tim kebanggaan masyarakat Balikpapan ini aman dari zona degradasi. Sementara bagi Dewa Laut-julukan Persiram- posisi mereka tak beranjak dari peringkat 8 klasemen dengan 23 poin dari 20 laga yang telah dilakoni. Posisi ini terbilang masih rawan tergelincir ke zona merah mengingat masih ada beberapa tim yang berpotensi selamat dan terdegradasi.

Jalannya pertandingan sendiri tak sekadar berlangsung ketat dan keras juga menjurus kasar. Tuan rumah yang bertekad mengunci kemenangan demi zona aman, pada laga yang  berlangsung di Stadion Persiba Balikpapan benar-benar menunjukkan kualitasnya sebagai tim layak di Superliga. Dengan trio penyerangnya Pape Latyr, Ansu Toured an M Kamri tampil menekan sejak awal.  

BACA JUGA: Semen Padang Masih Bisa Melorot

Meski demikian, ketatnya lini belakang Persiram yang dimotori, Kubay Quaiyan, dan Leonard Tupamahu beberapa kali pula berhasil mengamankan gawang Deny Marsel. Barulah di menit 31, lewat kerjasama apik Ansu Toure sukses memerdaya Deny Marsel lewat gol cantiknya sekaligus membuka keunggulan 1-0 tuan rumah.

Tertinggal, tensi pertandingan pun memanas. Anak asuh Gome de Oliveira tak hanya bermain keras dan kerap melakukan pelanggaran keras, namun provokasi pun harus dirasakan wasit.  Beberapa kali protes keras dilayangkan Ortizan Solossa cs. Pemain  Persiram  bersama manajer timnya Henry Wairara melakukan protes keras atas kepemimpinan wasit Mardi dan meminta pertandingan dihentikan yang sempat memaksa orang nomor satu di  Persiba, Syahril HM Taher pun turun tangan meredam.

BACA JUGA: Inilah Hasil Pekan Ketiga Liga Inggris

Demikian pula saat Patrice Nzekou memperbesar keunggulan tuan rumah menjadi 2-0 di menit ke 84, pertandingan sempat kembali terhenti sekira 10 menit. Lagi-lagi Ortizan Solossa cs melakukan protes keras dan bahkan sempat melakukan dorongan kepada wasit Mardi. Meski demikian pertandingan kembali dilanjutkan  yang akhirnya dituntaskan Persiba lewat gol kedua Nzekou lewat free kick di menit 90, sebelum akhirnya keributan kembali memuncak saat wasit meniupkan peluit panjangnya.

Tak hanya pemain, ofisial tim Persiram pun langsung fokus memburu wasit Mardi asal Purwakarta ini sehingga sempat menimbulkan bentrokan kecil antara panitia, aparat keamanan dengan pemain dan ofisial tim tamu.

"Kami tidak terima dengan kepemimpinan wasit (Mardi), kami  minta pertandingan dihentikan atau  wasit diganti, kami sangat dirugikan dengan kepemimpinan wasit," teriak manajer Persiram di depan meja pengawas pertandingan  yang coba diredam aparat keamanan.

Protes keras Persiram memang cukup beralasan. Pasalnya posisi mereka akibat kekalahan dari Persiba menjadi tidak aman dari zona degradasi. Kondisi ini membuat  sang pelatih Gomes de Oliveira tak hadir dalam jumpa pers usai laga.

Sementara Liestiadi, pelatih Persiba mengaku puas dengan  pencapaian anak asuhnya. Tak hanya sekadar raihan poin sempurna yang otomatis memastikan timnya berada di zona aman.

"Terima kasih buat semua supporter Persiba dan Balistik atas dukungannya yang tiada henti, terimakasih kepada manajemen dan pengurus serta kepada semua pemain berkat kerja keras dan doanya Persiba selamat dari degradasi," ucap Liestiadi.

Liestiadi mengakui jika tensi dalam laga kemarin memang tak sekadar keras tapi juga menjurus kasar.

"Tapi saya sudah imbau kepada pemain agar tak terprovokasi pemain lawan, kami hanya focus teknis di lapangan pertandingan, dan hasilnya bagus semua instruksi berjalan. Semua pemain tampil  dengan semangat luar biasa, karena satu tekad kami  hari ini (kemarin) Persiba harus benar-benar memastikan dalam zona aman, dan untuk  itu kami harus menang, dan hasilnya kami benar-benar serasa juara," tandas Liestiadi.(san)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berstatus Pinjaman di Milan, Torres Bisa Kembali Garang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler