Hajatan Warga Seketika Berubah Menjadi Tragedi

Senin, 24 Mei 2021 – 11:55 WIB
Bocah korban keracunan mendapatkan perawatan di RSUD Kota Banjar, Minggu (23/5) malam. Foto: Istimewa for radartasik.com

jpnn.com, BANJAR - Acara hajatan yang diselenggarakan Sukardi, warga RT 01 RW 04 Babakan, Kelurahan Muktisari, Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, berubah menjadi tragedi.

Puluhan warga mengalami keracunan massal, setelah diduga makan soto ayam pada hajatan tersebut, Minggu (23/5).

BACA JUGA: Puluhan Warga Keracunan, Ini Penyebabnya

Lurah Muktisari Asep Intan Yuliana membenarkan informasi itu. Berdasarkan data yang ada, sekitar 37 orang yang mengalami keracunan makanan.

Tiga di antaranya dirujuk ke IGD RSUD Kota Banjar tadi malam, yakni anak berusia empat tahun atas nama Aditia, Noneng usia 25 tahun, dan Dewi usia 47 tahun.

BACA JUGA: Polisi Buru Pembakar Al-Quran

"Satu orang lagi anak berusia empat tahun delapan bulan atas nama Siti Nur Qhalafatun Nisa dirujuk ke IGD RS Mitra Idaman," kata dia kepada radartasik.com, Senin (24/5).

Sedangkan warga lainnya mendapat perawatan di Puskesmas Langensari II. Namun ada juga yang ditangani oleh mantri setempat, sehingga bisa langsung diatasi.

Menurut Asep, warganya mengalami keracunan diduga dari makanan dari hajatan berupa soto ayam.

Sebenarnya warga mulai mengeluhkan rasa sakit sejak pukul 11.00 sampai 12.00 siang.

"Tapi merasa keracunannya pas waktu sore. Kami dapat laporan dari warga, bersama babinsa dan babinmas serta tim dinkes ke rumah Sukardi tadi malam," katanya.

Kebanyakan warga yang mengalami keracunan dari warga Babakan dan sisanya luar kelurahan Muktisari. Kejadian ini langsung ditangani Polsek Langensari.

"Sampel makanan sudah dibawa tim dari dinkes untuk cek di laboratorium," katanya.

Kapolsek Langensari AKP Sarbini mengatakan ada 37 warga yang mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan di hajatan. Lima orang dirawat di rumah sakit, namun satu korban sudah pulang.

"Dugaan sementara dari makanan olahan yang disajikan saat hajatan. Untuk pastinya masih dalam penelitian dan penyelidikan kepolisian," ujarnya. (radartasik.com)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler