jpnn.com - MEMPAWAH – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan haul Nyai Darmani binti KH. Sirajuddin, Rabu (14/12) berjalan sangat unik.
KH Kamaludin yang dipercaya sebagai penceramah melakukan tugasnya dengan nyentrik.
BACA JUGA: Kepala Sekolah Tewas Ditabrak Mobil Dinas Sekda
Sebelum berceramah, pria asal Probolinggo itu dibungkus kain kafan.
Setelah itu, dia dikubur hidup-hidup. Kamaludin hanya dibekali mikrofon yang sudah disambungkan ke sepiker.
BACA JUGA: Ajakan Istri yang Ditolak Suami Karena Alasan Lelah
Sekitar tiga ribu warga yang hadir menantikan detik-detik ceramah itu.
Kamaluddin mengingatkan masyarakat tidak melakukan tindakan maksiat.
BACA JUGA: Bus AKAP Sering Diteror Batu, Nyaris Kecelakaan
Sebab, perbuatan tersebut menjadikan penyesalan yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat.
“Ada yang menyesal nantinya, ketika di dunai pekerjaannya hanya maksiat, maksiat dan maksiat. Ketika kiamat dia akan menyesal, karena dipertanggungjawabkan di alam akhirat,” ujar Kamaludin.
Dia menambahkan, ada yang menyesal ketika hidup di dunia hanya mengumpulkan harta benda namun kikir dan pelit.
Harta yang dimiliki tidak mau disumbangkan kepada orang yang membutuhkan.
“Ada juga orang yang menyesal, ketika semasa hidup di dunia pekerjaannya mencuri, merampas hak orang lain, merampok, memerkosa maka dia juga akan menyesal,” ucap Kamaludin.
Sekretaris panitia penyelenggara Abdul Azis mengatakan, dakwah dalam kubur ini baru pertama kali dilakukan di Kalbar.
Dia berterima kasih kepada masyarakat yang telah memadati permakaman muslim tersebut.
“Mudah-mudahan jeri payah bapak ibu, dari yang jauh maupun dekat, rela berpanas-panasan, berdesak-desakan hingga tidak punya tempat duduk yang layak, diganjar pahala oleh Allah SWT. Kita semua mendapatkan rahmat dan manfaat dari kegiatan ini,” ucap Abdul.
Dia juga merasa bangga karena desanya telah didatangi para ulama.
“Alhamdulillah baru kali ini kita banyak kedatangan para ulama. Mudahan-mudahan di kampung Peladis ini dan di Indonesia umumnya menjadi makmur dan sejahtera,” ungkapnya.
Ketua panitia penyelenggara Marno menjelaskan, inti acara itu bertujuan membesarkan nama kampung dan makam keramat Nyai Darmani Binti Sirajuddin.
“Awalnya saya tidak menyangka, Bang. Berkat dorongan panitia dan warga sekampung, kegiatan ini bisa sampai seramai begini,” ucapnya.
Kapolsek Anjongan Iptu Heryani berharap warga mengambil intisari dari dakwah yang disampaikan Kamaludin.
“Mari kita saksikan acara ini, mari kita dengarkan dakwah dari pada kiai. Inti dari acara ini, mendengarkan dakwah dan pesan dari kiai dalam rangka bekal menuju kematian,” ujar Heryani.
Dia menambahkan, Kamaludin telah membuat surat pernyataan resmi untuk keluarganya.
“Jika terjadi sesuatu menyangkut diri Bapak Kiai tersebut, merupakan tanggung jawab dirinya sendiri dan suratnya sudah dipegang panitia penyelenggara,” tegas Heryani. (Ary Sandi/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Eks Lokalisasi Disulap jadi Perkantoran
Redaktur : Tim Redaksi