“Semua program pemberangkatan calon haji tetap memakai sistim daftar tunggu. Jadi, jika ada pengelola jasa pemberangkatan haji plus tanpa daftar tunggu harus dipertanyakan,” kata Kepala Kantor Kementrian Agama (Kankemenag) Ogan Komering Ulu (OKU), H Darami.
Dia menambhakan, saat ini banyak yang menyalahgunakan proses pelaksanaan haji hanya mementingkan keuntungan semata. Sehingga bayak calon jemaah haji dari program haji plus yang gagal berangkat.
“Saya rasa ini ulah oknum yang tidak memberikan informasi dengan baik kepada jamaahnya, karena mengejar keuntungan. Padahal ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima. Untuk itu, kami tekankan baik kepada pengelola jasa pemberangkatan ibadah haji, maupun bagi masyarakat yang hendak menunaikan ibadah agar selalu ada koordinasi,” lanjutnya.
Sejauh ini, Darami menilai tidak ada koordinasi antara penyelenggara jasa haji plus dengan Kankemenag OKU. Sehingga pihaknya tidak mengetahui secara jelas berapa jumlah jamaah haji plus di daerah itu yang gagal berangkat.
"Yang saya tahu hanya ada beberapa saja, dan kepada mereka sudah saya beri pengetahuan bahwa meski melalui haji plus, namun tetap melalui proses tunggu,” sambungnya.
Lanjutnya, untuk haji plus memang langsung di bawah koordinasi Kakanwilkemenag Provinsi. Tetapi pihaknya tetap melakukan pengawasan, minimal memberikan arahan bagi mereka yang membutuhkan informasi.
"Kita tidak menginginkan ke depan ada warga yang gagal berangkat menunaikan ibadah haji, akibat kesalahan yang dilakukan pihak pengelola seperti saat ini," harapnya.
Meski banyak perusahaan jasa travel pemberangkatan ibadah haji di OKU, dia menjelaskan baru ada satu yang sudah terdaftar. Yakni KBIH Mandiri di Batumarta Kecamatan Lubuk Raja. “Lainnya masih tahap proses. Sehingga kami tekankan kepada calon jemaah haji plus untuk berhati-hati, termasuk umrah,” pungkasnya. (gsm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Gunungan Direbut Ratusan Orang
Redaktur : Tim Redaksi