jpnn.com, BANDUNG - Manajer Persib Umuh Muchtar mengatakan tidak bisa melupakan insiden kerusuhan yang terjadi pada laga antara Bhayangkara FC melawan Persib Bandung hari Minggu lalu.
Pasalnya, bobotoh sampai turun ke lapangan.
BACA JUGA: Komdis PSSI Diminta Lebih Keras Lagi
Tidak sampai di situ, diakhir pertandingan, bobotoh menyampaikan unek-unek terkait penampilan pemain yang dinilai kurang maksimal.
Dan juga permainan tim kesayangan di tangan pelatih Djadjang Nurdjaman yang sejauh ini tidak menjanjikan.
BACA JUGA: Teja Paku Alam Siap Comeback
Melihat kejadian itu, Umuh menyesalkan tindakan para bobotoh. Umuh menganggap ada bobotoh yang kelewat batas dalam menyampaikan pendapat mereka.
Baik secara langsung seperti ketika di Stadion Patriot, maupun melalui media sosial seperti yang belakangan kian gencar dilakukan fans setia Persib itu.
BACA JUGA: Bobotoh Ingin Senamuang atau Mancini Latih Persib
"Kemarin bobotoh melebihi batas, seperti Atep yang mendapat perlakukan kurang baik. Saya pikir itu kurang pantas karena dia punya jasa besar untuk Persib," kata Umuh Selasa, (6/7).
Melihat kejadian itu, Umuh mengaku sedih. Menurutnya hal yang dilakukan bobotoh tidak pantas dilakukan. Karena menurutnya perlakuan bobotoh kepada pemainnya bisa bikin mental pemain jatuh.
"Kalau ikut nafsu, saya juga marah. Terus terang, saya menangis. Saya sakit dan sedih melihat bobotoh seperti itu, mengucapkan kata-kata yang tidak pantas kepada pemain. Mereka seperti tidak ingat jasa-jasa pemain kepada Persib," ujarnya seperti dilansir Radar Bandung (Jawa Pos group) hari ini.
Manajer yang biasa disapa Pak Haji ini menegaskan bila dirinya tidak terima pemain diperlakukan seperti itu oleh pendukung sendiri.
"Saya sudah bisa membaca mana bobotoh yang setia dan mana yang hanya ingin membuat Persib hancur," ujarnya.
Selama ini tekanan, tuntutan maupun ekspektasi yang selalu tinggi dari kalangan bobotoh bak jadi pisau bermata dua bagi Persib. Di satu sisi, tim Maung Bandung memiliki basis fans yang loyal dan senantiasa dalam antusiasme tinggi kala mendukung, namun tidak jarang hal itu jadi awal kejatuhan pemain maupun pelatih. (pra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Hadapi SFC, Mitra Kukar tak Ingin Bernasib Sama Saat Hadapi Arema
Redaktur & Reporter : Budi