Hakim Tipikor Dirampok

Ditodong Pistol, Disekap 1 Jam

Senin, 21 November 2011 – 13:38 WIB
BANDARLAMPUNG – Dua perampok bersenjata api menyatroni kediaman Surisno,  anggota hakim Adhoc Tipikor Pengadilan Negeri (PN) Tanjungkarang, Minggu (20/11) pukul 04.30 WIBPelaku berhasil membawa kabur laptop merek Acer, uang tunai Rp5 juta, handphone Nokia C-6, dan sebuah kamera digital

BACA JUGA: Siswa SMA Cabuli Siswi SMP

Total kerugian sekitar Rp20 juta.

Tak hanya itu
Pria 54 tahun ini mengalami luka-luka akibat todongan pistol

BACA JUGA: Siswi SMA Nyaris Diperkosa Dekat Kolam Buaya

Warga Jl
Griya Persada Blok 2B No

BACA JUGA: Hakim Tipikor Dirampok

7, Wayhalim, Sukarame, Bandarlampung, itu juga diikat dan disekap selama satu jam.

Namun berkat kesigapan petugas, dalam tempo singkat pelaku sekaligus diduga sebagai otak perampokan langsung terlacak, yakni Fajar yang tak lain sopir pribadi korban.

Terungkapnya dalang perampokan itu berawal dari Nisa (19), anak keempat SurisnoDalam keterangannya, Nisa mengaku heran dengan sikap Fajar"Awalnya saya tidak mau ikut acara keluarga di KotabumiTetapi, Om Fajar memaksa saya untuk ikutSaya juga heran kenapa dia mendesak saya ikut," ungkapnya polos.

Berbekal pengakuan inilah, petugas langsung menginterogasi Fajar yang kebetulan ada di lokasiPetugas mencecar Fajar di ruang dapur rumah korban.  Akhirnya, Fajar pun mengakui kalau ia bekerja sama dengan kedua pelaku untuk mencuri di rumah majikannyaIa berperan menginformasikan kondisi rumah korban kepada pelaku.

Sementara Surisno menuturkan, perampokan terjadi saat dia baru pulang dari pendidikan hakim di Mega Mendung, BogorSesampai di rumah, ia melihat sepeda motor Honda Revo warna hitam terparkir di terasnyaBapak empat anak ini curiga dan bergegas mencari tahu siapa di dalam
"Waktu saya mau membuka pintu dapur, dua orang itu langsung meninju sayaUntung saja saya mengelakSaya enggak berkutik waktu dia (pelaku) menodongkan pistol ke kepala dan leher saya juga ditodong pakai golokWaktu saya tidak berkutik, seluruh tubuh saya diikat pakai kabelMulut saya juga diikat pakai kain," papar Surisno saat ditemui di kediamannya.

Mantan dosen Universitas Lampung (Unila) ini melanjutkan, perampok yang tidak menggunakan penutup kepala itu segera menggeledah tubuh dan tas bawaannyaDari tas tersebut, perampok mengambil barang-barangnya.

"Seper tinya mereka (pelaku) mengincar motor anak sayaSoalnya mereka menanyakan di mana kunci motorSaya jawab saja kalau saya tidak tahuDan mereka mencari kunci motor serta barang-barang berharga yang ada di kamarSaya enggak tahu apakah mereka mengambil barang lain atau tidakYang saya tahu, mereka mengambil barang-barang yang saya bawa," bebernya.

Dilanjutkan, sekitar satu jam pelaku mengikatnyaDan setelah pelaku kabur, dia pun merangkak keluar berusaha meminta pertolongan tetangga
"Dalam keadaan masih terikat, saya berusaha mencari pertolonganTetapi warga yang lewat rumah saya justru ketakutan melihat saya dan saya memanggil Pak Ansori (tetangga sebelah rumah korban, Red)Pak Ansori juga tidak berani membuka talinya dan dia pun memanggil polisiSehingga akhirnya polisi yang membuka tali saya sekitar pukul 06.30 WIB," tutur Surisno.

 Sri Herniati, istri korban, menambahkan, mereka baru tinggal di rumah tersebut, sejak Oktober 2011Rumah yang sehari-hari berisi enam orang itu saat dirampok memang dalam keadaan kosong

Saat musibah itu terjadi, ia dan cucunya tengah berada di Kotabumi, Lampung Utara, untuk menghadiri acara keluarga"Sebelum pergi, saya simpan kunci rumah di tumpukan batu di depan teras," ujarnya.

Terpisah, Kapolsekta Sukarame AKP Ariefaldi Warganegara mengatakan masih memburu dua pelaku"Kami masih menyelidikiMudah-mudahan pelakunya dapat kami tangkap," tegasnya.  (yud/c1/ary)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pura-Pura Jadi Tukang, Angkut Bankas Rp1,8 M


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler