Hal-hal Ini yang Dibicarakan Jokowi dan PM Malaysia

Selasa, 13 Oktober 2015 – 00:35 WIB
Mendagri Tjahjo Kumolo. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - BOGOR – Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Istana Bogor, Minggu (11/10), dinilai memunyai dampak yang sangat strategis untuk meningkatkan kerja sama yang konkret bagi ke dua negara. Meski pertemuan tersebut bersifat informal, namun tetap membicarakan sejumlah hal.

“Indonesia dan Malaysia sama-sama negara  pantai, berbatasan satu dengan yang lainnya. Karena itu potensi Indonesia-Malaysia menjadi penjaga Selat Malaka sangat besar,” ujar Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Senin (12/10).

BACA JUGA: Habibie Pamitan ke Jokowi, Mau Kemana Pak?

Menurut Tjahjo, dalam pertemuan juga dibahas masalah perbatasan yang sering timbul. Terutama terkait lintas batas, mengingat perbatasan darat ke dua negara cukup panjang melintang di Pulau Kalimantan seperti di Entikong, Sanggau (Kalimantan Barat) dan Sebatik serta Nunukan di Kalimantan Utara.

“Pertemuan juga membahas masalah tenaga kerja. Kemudian Malaysia mempunyai banyak area investasi perkebunan kelapa sawit di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Karena itu perlu ada kerja sama yang lebih terpadu antar ke dua negara yang saling menguntungkan,” ujarnya.

BACA JUGA: Banyak Maskapai Indonesia Gunakan Jasa Pilot Asing? Ini Alasannya

Sebenarnya, kata Tjahjo, sebelum kedua pemimpin negara itu tertemu, sudah terjalin pertemuan di tingkat menteri antarkedua negara. Misalnya Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, telah berkunjung ke Malaysia membahas potensi kemaritiman ke dua negara. Demikian juga dengan Menteri Perdagangan, Menteri Tenaga Kerja dan sejumlah menteri lain, termasuk Mendagri dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

“Catatan-catatan pertemuan antar menteri ke dua negara tersebut akan ditingkatkan setelah pertemuan Presiden Jokowi dan PM Nadjib di Bogor. Meningkatkan kesepahaman antar ke dua negara sangat  penting dan sudah dimulai oleh  Bapak Presiden Jokowi,” ujar Tjahjo.(gir/jpnn)

BACA JUGA: Polisi dan Jaksa tak Boleh Sembarangan Pidanakan Pejabat Daerah

BACA ARTIKEL LAINNYA... Organisasi Advokat Internasional Beri Pengakuan ke Peradi Kubu Fauzie Hasibuan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler