Halo Pak Gubernur, Ini Jalan atau Sawah?

Jumat, 06 Januari 2017 – 00:54 WIB
Kondisi jalan di Kecamatan Krayan Induk menuju perbatasan Long Midang, Kabupaten Nunukan rencananya akan segera diperbaiki. Pembangunan jalan tersebut sudah dianggarkan melalui APBN sebesar Rp 45 miliar. Foto: KADES PA RUPAI UNTUK RADAR KALTARA/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com – Kondisi jalan yang berada di Kecamatan Krayan Induk menuju perbatasan Long Midang, sungguh menyedihkan.

Warga di perbatasan Nunukan, Kalimantan Utara, sudah lama mengeluhkan kondisi jalan yang mengalami kerusakan cukup parah ini.

BACA JUGA: Duh, Ratusan Honorer...Sabar ya

Walaupun belum lama ini sempat dilakukan perbaikan, tapi jika diguyur hujan, jalan tersebut berlumpur dan sulit dilalui kendaraan.

Kepala Desa (Kades) Pa Rupai, Vendy Meru menceritakan, sekira minggu ketiga bulan Desember lalu memang ada perbaikan darurat yang dilakukan oleh pemerintah.

BACA JUGA: Alhamdulillah, tak Kena Sanksi

Hanya saja perbaikan tersebut menggunakan timbunan tanah sehingga saat diguyur hujan kondisinya kembali memburuk.

“Perbaikannya hanya menggunakan timbunan tanah saja. Seharusnya kalau pemerintah serius membangun infrastruktur dia harus memperhitungkan kualitas atau kontur tanahnya. Karena di sana kan tanahnya berbentuk pasir,” ujarnya kepada Radar Kaltara (Jawa Pos Group) melalui sambungan selulernya, Kamis (5/1).

BACA JUGA: 600 PNS Bakal Mengisi OPD Baru

Lanjut pria yang akrab disapa Vendy ini, seharusnya pemerintah memrogramkan perbaikan jalan tersebut dengan menggunakan cor.

Sebab jika hanya penimbunan tanah dipastikan tidak akan bertahan lama. Hal itu dinilainya hanya menghabiskan energi dan anggaran.

“Kalau hanya penimbunan tanah akan tetap seperti itu, buang-buang anggaran saja,” tuturnya.

Diakuinya, perbaikan jalan tersebut sudah menghabiskan dana ratusan miliar, terhitung sejak masih bergabung dengan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), hingga kini kondisinya masih sama.

“Intinya, tidak ada keseriusan. Baik itu kontraktor maupun pengawasan dari pemerintah, padahal anggaran ada,” tegasnya.

Dampak kerusakan jalan tersebut, kata dia, warga kerap kali mengeluhkan hal itu. Apalagi jalan tersebut merupakan jalur satu-satunya yang dilewati masyarakat.

Mulai dari Kecamatan Krayan Selatan, Krayan Utara, Krayan Barat serta Krayan Timur.

Sehingga dengan kerusakan jalan tersebut dinilainya menghambat aktivitas masyarakat. Terlebih lagi jalan tersebut dilalui untuk 15 desa. Bahkan perekonomian masyarakat juga tergantung pada jalan tersebut karena sebagai jalur utama.

“Panjang jalan informasinya dari Long Bawan sampai titik perbatasan Long Midang sekitar 15 kilometer,” sebut dia.

Menyikapi hal ini, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie melalui laman facebook miliknya menuliskan, meskipun kondisi keuangan saat ini sangat terbatas, namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara tetap bisa menindaklanjuti keluhanan warga terkait kerusakan jalan tersebut.

“Saya menyadari dengan kondisi keuangan yang terbatas, kami tetap bisa berbuat,” tulis mantan Sekprov Kaltim ini.

Ia menambahkan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU TR) Kaltara, bahwa perbaikan jalan tersebut telah dilakukan pada awal Desember tahun 2016 lalu. “Alhamdulillah sudah bisa dimanfaatkan masyarakat,” tuturnya.

Namun jika saat ini kembali mengalami kerusakan, hal itu dikarenakan perbaikan yang dilakukan hanya bersifat sementara dengan penimbunan tanah.

Karena jalan tersebut merupakan akses utama masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok sehingga tahun ini akan kembali dilakukan perbaikan berupa pengerasan dan pengaspalan.

“Insya Allah tahun ini, diinformasikan dari alokasi APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) sekira Rp 45 miliar untuk pengerasan dan pengaspalan yang akan dilakukan secara bertahap dari Long Bawan ke Long Midang, target awalnya sepanjang 3 Km,” sebut Irianto. (lee/keg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalan Hancur Mirip Bubur, Ini Masih di Indonesia Lho


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler